Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

[WAWANCARA] Ketua KPU NTT: Tinggal Dorong Pemilih ke TPS

Palce Amalo
29/1/2018 09:50
[WAWANCARA] Ketua KPU NTT: Tinggal Dorong Pemilih ke TPS
(Ketua KPU NTT Maryanti Luturmas-Adoe ---MI/PALCE AMALO)

Tahun ini sekitar 500 ribu pemilih pemula di Nusa Tenggara Timur memiliki hak untuk ikut menentukan pemimpin dalam pilkada serentak. Setelah sukses membukukan partisipasi pemilih di atas 70% pada dua pemilu sebelumnya, KPU di NTT kembali harus menarik pemilih pemula datang ke TPS.

----------------------------

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) gencar melakukan sosialisasi dan memotivasi pemilih, khususnya pemilih pemula, sehingga pemilih mau menggunakan hak memilih pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 27 Juni.

Untuk mengetahui upaya menggaet pemilih pemula, wartawan Media Indonesia Palce Amalo mewawancarai Ketua KPU NTT ­Maryanti Luturmas-Adoe. Berikut petikannya.

Apa bentuk sosialisasi yang dilakukan kepada pemilih pemula?
Segmen sosialisasi tingkat provinsi, kabupaten, dan kota berbeda. KPU provinsi melakukan sosialiasi ke seluruh segmen. Misalnya mendatangi pusat keramaian untuk menginformasikan tentang hari pemunggutan suara. Tetapi kami juga ingin mendapatkan informasi dari mereka tentang kepemilikan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-E).

Kami menemukan pemilih pemula yang usianya sudah mencapai 17 tahun pada dua tahun silam sudah mengurus KTP-E. Tetapi mereka yang saat ini berusia 16 tahun dan akan berusia 17 tahun pada hari pemunggutan suara belum mengurus KTP-E.

Bagaimana dengan sosialisasi di tingkat kabupaten dan kota?
Petugas melakukan sosialisasi kepada siswa kelas III sekolah menengah atas. Ada sosialisasi bersamaan dengan momen pemilihan ketua OSIS. Di situ diajarkan menjadi seorang pemilih dan menggunakan hak pilih. Momen itu sangat tepat untuk memberikan motivasi kepada mereka menggunakan hak pilih. Sosialisasi terus dilakukan jelang pemungutan suara, seperti saat penyelenggaran hari tanpa kendaraan (car free day).

Bagaimana respons pemilih pemula?
Sejauh ini, pemilih pemula cukup tertarik terhadap sosialisasi yang disampaikan. Tinggal kami mendo-rong lagi supaya mereka datang ke TPS untuk mencoblos.

Memang agak sulit kita mendatangi satu objek lebih dari satu kali karena jumlah pemilih banyak, sedangkan petugas yang diterjunkan terbatas, sehingga sasarannya pasti berganti-ganti.

Upaya apa yang dilakukan untuk bisa menjangkau seluruh pemilih pemula?
Kami melakukan sosialisasi melalui media massa untuk membantu meningkatkan partisipasi pemilh pemula. Selain itu, sosialisasi dilakukan lewat akun media sosial milik penyelenggara pilkada.

Kendala apa yang ditemui petugas selama sosialisasi?
Kami belum menjumpai kendala. Hanya pengalaman ketika turun di tempat keramaian, di saat orang sibuk dengan aktivitas sendiri-sendiri. Jadi ada yang mau mendengarkan dan ada yang tidak mendengarkan. (N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya