Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Indonesia Ingin Percepat Penyelesaian ZEE

MI
27/1/2018 10:56
Indonesia Ingin Percepat Penyelesaian ZEE
(Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di sela KTT ASEANIndia di New Delhi, India, Jumat (26/1)---Biro Setpres.)

PRESIDEN Joko Widodo menekankan pentingnya percepatan penyelesaian negosiasi delimitasi zona ekonomi eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Vietnam demi menciptakan stabilitas di kawasan perairan kedua negara.

Hal itu dikemukakan Presiden saat bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di sela KTT ASEAN-India di New Delhi, India, kemarin (Jumat, 26/1).

Perundingan mengenai ZEE juga dapat diiringi dengan kerja sama di bidang penanganan terorisme dan maritim yang lebih luas. “Saya menyambut baik tercapainya kesepakatan awal bersama terkait area delimitasi ZEE November lalu. Saya meminta tim perunding kedua negara dapat segera mencapai pemahaman bersama mengenai delimitasi potensial batas ZEE,” ungkap Presiden seperti dikutip oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Fokus pembicaraan lainnya ialah kebijakan Vietnam tentang standar dan persyaratan kendaraan yang diimpor ke negara itu. Jokowi menyampaikan bahwa perlu waktu dan biaya cukup besar untuk dapat memenuhi kebijakan yang berlaku mulai Januari 2018 itu.

Presiden juga mendorong agar kesepakatan di bidang pendidikan, hukum, utilisasi gas di wilayah perbatasan landas kontinen, pembangunan perdesaan, penguatan kerja sama keamanan laut, dan suplai batu bara yang ditandatangani tahun lalu dapat terus diimplementasikan.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Jokowi membahas pentingnya peningkatan potensi kerja sama ekonomi kedua negara dengan cara menghilangkan hambatan perdagangan.

Selain itu, Jokowi menyoroti tingginya tarif bea masuk yang dikenakan India terhadap minyak sayur seperti minyak kelapa sawit. “Saya berharap pemerintah India dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tarif tersebut,” ujarnya.

Dari India, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan kemarin bertolak ke Islamabad, Pakistan. Mereka disambut langsung oleh Presiden Pakistan Mamnoon Hussain dan Ibu Begun Mahmooda Mamnoon.

Presiden direncanakan selanjutnya tiba di Bangladesh pada hari ini. Rombongan akan mengunjungi tempat pengungsian warga Rohingya di Cox’s Bazaar. Penutup lawatan Jokowi ke Asia Selatan ialah mengunjungi Afghanistan pada Senin (29/1) untuk membicarakan bantuan Indonesia untuk proses perdamaian di negara tersebut. (Pol/Ire/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya