Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Panglima Hadi Berupaya Perkuat TNI-AU

MI
20/1/2018 12:09
Panglima Hadi Berupaya Perkuat TNI-AU
(Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) melakukan salam komando dengan pejabat baru KSAU Marsekal Yuyu Sutisna seusai upacara sertijab Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (19/1)---MI/BARY FATAHILLAH)

KONDISI alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI Angkatan Udara (AU) belum ideal dalam mendukung terlaksananya operasi militer. Dalam menyikapi hal itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berjanji terus memperkuat alutsista TNI-AU.

“Dengan perencanaan pembangunan kekuatan TNI-AU yang baik tentunya secara bertahap akan dapat memenuhi target minimum essential force (MEF),” ujar Hadi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.

Ia hadir untuk memimpin acara­ serah terima jabatan Kepala Staf TNI-AU (KSAU). Jabatan yang sempat ia pimpin itu kini resmi berpindah ke Marsekal Yuyu Sutisna. Pada Rabu (17/1) lalu, Presiden Joko Widodo telah melantik Yuyu sebagai (KSAU) yang baru.

Hadi menjelaskan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya operasi militer dilihat berdasarkan eksistensi ancaman nyata, ancaman potensial, dan ancaman hibrida. Saat ini proyeksi pembangunan TNI-AU sudah diarahkan agar dapat mencapai air supremacy atau air superiority.

“Parameter tersebut tetap memerhatikan kemajuan dan perkembangan teknologi pertahanan, serta kondisi geografis sebagai negara kepulauan,” imbuh Hadi.

Ia menambahkan pembangunan TNI-AU juga diarahkan pada kemampuan mobilitas serta proyeksi kekuatan pada lingkup nasional, regional, dan global. Sistem pertahanan udara akan diintegrasikan dengan matra AD dan AL dalam suatu jaringan bertempur (network centric warfare).

“Pada pembangunan kekuatan selanjutnya juga akan mengaplikasikan konsep berperang dengan unmanmed combat aerial vehicle (UCAV) yang berbasis satelit,” beber dia.

Ia sangat optimistis Marsekal Yuyu dapat bekerja optimal untuk membawa organisasi TNI-AU menjadi semakin baik. Yuyu dinilai memiliki kredibilitas, kinerja cakap, serta memiliki dukungan dari berbagai pengalaman.

“Sudah saya serahkan kepada Marsekal Yuyu sehingga apa yang nanti akan diperbuat, dikordinasi dengan Mabes TNI, dan kita lanjutkan ke Menhan dalam hal terkait pemenuhan alutsista, sudah saya serahkan kepada Marsekal Yuyu,” ujarnya.

Alutsista yang tengah ditunggu, seperti 11 jet tempur Sukhoi (SU-35) untuk menggantikan pesawat F5 yang sudah dikandangkan di Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun, serta penambahan 12 radar ground control intercept (GCI), pesawat Hercules tipe J, pesawat angkut ringan, dan sejumlah helikopter.

“Saya katakan, dalam renstra kedua alutsista TNI-AU masih perlu penambahan. Namun, semuanya itu sudah ada di renstra,” cetus Hadi.

Lebih jauh ia mengingatkan prajurit untuk tetap mampu melaksanakan tugas, khususnya menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan melindungi segenap bangsa. “Prajurit TNI harus secara cerdas dapat menerjemahkan setiap bentuk konflik yang sulit diprediksi,” tandasnya. (Gol/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya