Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
TEROR yang menimpa seorang ketua RT di Makassar, Sulawesi Selatan, ditanggapi dingin petahana Wali Kota Mohammad Ramdhan Danny Pomanto. “Berbeda pendapat dan pandangan itu biasa. Percakapan dalam grup Whatsapp tidak perlu dibesar-besarkan,” kata Danny, kemarin (Selasa, 16/1).
Ia sepakat seseorang yang merasa terancam melapor ke polisi agar mendapat perlin-dungan hukum. Tapi jika itu hanya sebagai bahan percakapan di grup media sosial, biarkan saja para anggotanya membahas sendiri di dalam kelompok.
Ancaman dan teror dilaporkan Muhammad Ashar, ketua RT di Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bermula saat Ashar memasang foto dirinya bersama sejumlah kader Partai NasDem di grup media sosial.
Dalam foto itu ia mengacungkan satu jari sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Munafri Arifuddin-Rahmatika Dewi. Kebanyakan ketua RT dan RW di Makassar yang bergabung di grup itu merupakan pendukung petahana Danny Pomanto yang berpasangan dengan Indira Mulyasari.
Langkah Ashar dibenarkan Ketua Panitia Pengawas Pemilu Makassar Nursari. “Dalam kaitan pilkada, jika ada yang merasa terancam, bisa langsung lapor ke polisi. Nanti kami akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengkaji laporan itu masuk pidana pemilu atau pidana umum.”
Di Pontianak, Kepala Polda Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Didi Haryono juga mengimbau warga menggunakan media sosial dengan bijak dalam pilkada.
Pemprov Bangka Belitung juga memperingatkan para aparatur sipil negara tidak mengomentari penampilan calon kepala daerah lewat media sosial. “Meski hanya memberikan jempol atau like,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sudarman. (LN/RF/AR/Ant/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved