Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Dunia Kedokteran Komitmen Jaga Kebersamaan

MI
16/1/2018 10:32
Dunia Kedokteran Komitmen Jaga Kebersamaan
()

DOKTER Bhinneka Tunggal Ika membuat petisi untuk menjaga kebersamaan. Salah satu isinya ialah menolak semua usaha dan organisasi massa yang mengusung ideologi lain atau mengganti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu mereka mendesak pemerintah membersihkan gerakan radikal sesuai hukum yang berlaku, mengikis sikap intoleransi, ketidakadilan, intimidasi, dan menolak sikap merasa benar sendiri yang tak punya rasa kebersamaan dan persaudaraan sebagai bangsa.

Petisi ini dibacakan pada Diskusi Kebangsaan yang bertema Politik dari sudut pandang kedokteran, Minggu (14/1) di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat.

Ada delapan petisi yang dibacakan dalam acara tersebut. Namun, dari semua poin itu salah satunya menyerukan kepada dunia kedokteran dan kesehatan agar kembali mengambil peran berada di garda terdepan, memberikan tindakan penyembuhan sosial dengan mempertahankan NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagaimana dicita-citakan para dokter pendahulu di masa perjuangan kemerdekaan.

Ada 57 dokter, gabungan dari dokter umum dan dokter gigi yang ikut serta membuat petisi tersebut. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto mengatakan jika seluruh dokter Indonesia melaksanakan petisi ini, penyakit sosial di Indonesia cepat sembuh.

Menurut politikus asal PDI Perjuangan itu, jika dulu dokter-dokter nasionalis berjibaku menyembuhkan wabah penyakit yang diderita kaum pribumi, saat ini ada penyakit yang lebih berbahaya, yakni intoleransi.

Politikus PDI Perjuangan lainnya, Budiman Sudjatmiko berharap dalam pertemuan diskusi ke depan tidak hanya politik dan biologi yang bertemu, tapi politik, biologi, dan juga teknologi,” ungkap Budiman yang juga anggota DPR tersebut.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Dharmawan A Purnama menambahkan orientasi politik tergambar dalam struktur otak dan materi genetik yang terjadi pada bangsa ini.

Dengan warisan genetik itu lah yang menerima kebinekaan menjadi sektarian dan memusuhi perbedaan dengan lingkungan sosial yang kurang bagus. (*/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya