Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Penyuap Terinspirasi Jokowi dan Prabowo

Rudy Polycarpus
22/12/2017 08:25
Penyuap Terinspirasi Jokowi dan Prabowo
(Komisaris PT Adhiguna Keruktama, Adiputra Kurniawan---MI/Rommy Pujianto)

KOMISARIS PT Adhiguna Keruktama Adi Putra Kurniawan mengaku terinspirasi nama Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk membuat rekening Bank Mandiri atas nama Joko Prabowo.

Adi mengaku sengaja membuka 21 rekening bank dengan KTP palsu untuk memudahkan pemberian uang kepada sejumlah pihak, termasuk ke mantan Dirjen Perhubung­an Laut Kemenhub Antonius Tonny Budiono.

“Kalau nama Joko Prabowo diambil saat pemilu. Dulu kan calonnya Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Jadi nama buatan saya Joko Prabowo,” ujar Adi di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin.

Selain itu, Adi menggunakan nama Yeyen dan Yongki Goldwing untuk membuka rekening. Ia juga memperkenalkan diri kepada Tonny dan sejumlah pejabat di Kemenhub dengan nama Yongki.

Nama Yongki merupakan panggilannya saat ia tinggal di Bali. Menurut Adi, orang asing yang tinggal di Bali kesulitan menyebut nama Yeyen

“Orang bule susah bilang Yeyen, jadi bilang Yongki,” tutur Adi.

Adi sebelumnya didakwa memberikan uang sebesar Rp2,3 miliar secara bertahap kepada Tonny melalui reke­ning Bank Mandiri.

Pemberian uang diduga terkait dengan proyek pekerjaan pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, tahun anggaran 2016 dan pekerjaan pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Samarinda, Kali­mantan Timur.

Selain itu, uang tersebut diduga sebagai bentuk terima kasih Adi kepada Antonius karena telah menyetujui penerbitan surat izin kerja keruk (SIKK) untuk PT Indominco Mandiri, PT Indonesia Power Unit Jasa Pembangkitan (UJP) PLTU Banten, dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang.

Proyek-proyek tersebut diketahui dikerjakan PT Adhiguna Keruktama. Adi Putra kemudian membuka 21 rekening di Bank Mandiri menggunakan KTP palsu dengan nama Yongki Goldwing dan Joko Prabowo.

Berutang budi
Adi Putra juga mengaku memberikan sejumlah uang kepada Tonny Budiono. Pemberian itu diakui sebagai balas budi Adi Putra terhadap Tonny. Pada 2015, Adi Putra menemui Tonny yang masih menjabat sebagai Direktur Kepelabuh­anan dan Pengerukan.

Pertemuan pertama itu hanya berkonsultasi soal keikutsertaan lelang dalam proyek pengerukan. Setahun berselang, saat Tonny telah diangkat sebagai Dirjen Perhubungan Laut, ia kembali menemui Tonny di kantornya.

Dalam pertemuan itu, Tonny menyerahkan buku tabungan Bank Mandiri, kartu ATM, dan nomor PIN kepada Tonny.

Ketua majelis hakim Saifudin Zuhri mempertanyakan alasan Adi memberikan uang suap dengan modus pemberian ATM. Namun, Adi malah menjawab dengan alasan lain. Menurutnya, pemberian uang itu disebabkan ia sedang memiliki rezeki berlebih.

Ia menambahkan saat memberikan buku tabungan, jumlah saldo dalam rekening baru sebesar Rp500 ribu. Dalam pertemuan itu, ia menyampaikan kepada Tonny bakal mentransfer ke rekening itu. (Ant/Mtvn/ P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya