Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SUASANA duka menggelayut di kediaman Andi Mapetahang Fatwa Petta Lewa di Kompleks Bappenas Nomor 11, Jl Condet Pejaten, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Isak tangis ratusan pelayat mengiringi kepergiannya.
Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 12 Februari 1939, yang bertugas sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2014-2019, itu tutup usia setelah berjuang melawan penyakit liver stadium 4 di RS MMC, Jakarta, kemarin, pukul 06.25.
Sebelum bertolak ke rumah duka, jenazah disemayamkan di Gedung DPD, kompleks parlemen Senayan untuk upacara penghormatan terakhir. Penyerahan jenazah dari pihak keluarga diterima oleh Ketua DPD Oesman Sapta Odang.
“Kami merasa kehilangan. Pak AM Fatwa merupakan seorang tokoh yang benar-benar tulus, ikhlas, dan pemberani. Beliau ialah seorang petarung. Kalau dia sudah mengambil keputusan, dia tidak bergerak (mundur) sedikit pun,” kenang Oesman.
Oesman mengaku sempat berkomunikasi dengan sang deklarator Partai Amanat Nasional (PAN) itu pada malam sebelum ajal menjemput. Ia tak mengira itu pertemuan terakhir mereka.
“Beliau mengatakan menitipkan keluarganya kepada saya. Namun, saya tidak paham, enggak terpikir apa arti titipan ini. Sangat sulit saya mencari orang seperti AM Fatwa,” ujar Ketua Umum Hanura itu.
Ucapan belasungkawa melalui karangan bunga membanjiri kediaman pejuang reformasi di Kompleks Bappenas. Hadir pula sejumlah tokoh, seperti Presiden ke-3 BJ Habibie, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.
“Saya mengenal sosok AM Fatwa yangmencintai kebenaran, keadilan, demokrasi, kebebasan, dan persamaan hak warga bangsa. Almarhum sosok yang kritis,” kenang SBY.
“Selain politikus, beliau juga negarawan, ulama, tokoh, dan berani berkata apa pun tentang kebenaran. Ini yang selalu disampaikan kepada kami sebagai adik-adik. Kami akan selalu meneruskan perjuangannya,” timpal mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
AM Fatwa meninggalkan seorang istri dan 5 anak. Ia dikebumikan di TMP Kalibata dengan upacara militer. AM Fatwa ialah tokoh yang berani melawan Orde Baru. Bersama dengan Petisi 50, ia mengeluarkan pernyataan yang disebut Lembaran Putih Peristiwa 12 September 1984 di Tanjung Priok. Karena berkeras memegang prinsip, ia kerap masuk-keluar penjara. (Gol/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved