Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
POLISI meminta warga peduli dan peka terhadap lingkung-an sekitar. Hal itu lantaran saat polisi bertanya untuk menggali informasi kepada warga yang bertetangga dengan para terduga teroris yang ditangkap, tidak ada warga yang mengetahui aktivitas mereka.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Selatan (Sumsel) Irjen Zulkarnain Abdinegara mengemukakan hal tersebut saat ditemui seusai melaksanakan video conference bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kantor Polda Sumsel, kemarin.
Pada Minggu (10/12) Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 12 terduga teroris dari empat daerah di Sumsel. Mereka kini ditahan untuk menjalani pemeriksaan.
Zulkarnain mengatakan rata-rata masyarakat hanya menyebut para terduga teroris itu memiliki karakter yang tertutup.
“Berdasarkan interogasi di lapangan, para terduga ini sebenarnya sudah memiliki kebiasaan yang mencurigakan. Setiap hari Jumat tidak ada di rumah, lalu jarang berkomunikasi, kemudian mendirikan pondok jauh dari komunitas masyarakat.”
Zulkarnain mengingatkan kepolisian tidak bisa bekerja sendirian. Peran dalam bentuk informasi dari masyarakat sangat diharapkan. Apalagi di Sumsel masih terpantau ada potensi sel-sel teroris yang bisa menyebar di daerah-daerah.
Kepolisian juga sudah meminta Kanwil Kemeterian Agama Sumsel dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel untuk terus memberikan bimbingan dan pengarahan kepada masyarakat agar terhindar atau menolak jika ada ajakan untuk terlibat dalam kegiatan teroris.
Dua belas terduga teroris yang ditangkap di Ogan Komering Ulu, Muara Enim, Ogan Ilir, dan Palembang, kini ditahan di Mako Brimob Polda Sumsel.
Menurut Zulkarnain, mereka masih dalam proses pemeriksaan dan pendalaman terkait dengan ada atau tidaknya keterlibatan dengan teroris yang ada di Indonesia.
Ia enggan berkomentar soal peranan para terduga teroris. Namun, Zulkarnain menyebutkan ada dua kemungkinan jika memang ke-12 orang itu merupakan anggota jaringan teroris, yakni sebagai pemasok senjata atau menyembunyikan para teroris lain yang melarikan diri ke Sumsel.
“Ini merupakan lanjutan dari penangkapan jaringan teroris di OKU Selatan pada 2016,” ungkap Zulkarnain. (DW/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved