Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sepakat mempererat komunikasi melalui diplomasi kopi. Upaya tersebut diharapkan dapat menjaga soliditas dan kebersamaan di semua level tingkatan di kedua institusi, khususnya dalam menghadapi pelbagai permasalahan dan indikasi gangguan keamanan di Tanah Air.
“Pertemuan seperti ini harus kita lakukan setiap ada kesempatan. Artinya, Kapolri ada kesempatan, saya ada kesempatan, ya harus dilaksanakan. Bukan hanya seremonial, melainkan diharapkan sampai menyentuh ke bawah,” ujar Hadi seusai menyambut kedatangan Kapolri bersama rombongan di Ruang Hening, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, kemarin.
Mantan Kepala Staf TNI-AU itu menjelaskan diplomasi kopi dapat dilakukan di darat, laut, dan udara.
Acara ngopi bareng dengan obrolan ringan pun bisa digelar di atas alutsista seperti KRI Bima Suci atau pesawat Hercules.
Diplomasi kopi merupakan simbol kebersamaan yang sedianya tetap dijaga seluruh pasukan. Kegiatan positif itu harus dipahami bahwa tidak hanya berlaku bagi jajaran pimpinan, tetapi juga bagi personel Polri dan prajurit TNI di lapangan.
“Apabila nanti saya kunjungan kerja ke daerah dan akan salat, saya akan belok ke polres. Karena saya anggap ini sudah izin, polres dan polsek mana saja untuk mampir,” lanjut Panglima TNI.
Kedatangan Tito bersama rombongan pejabat utama Korps Bhayangkara ke Mabes TNI patut diapresiasi.
Apalagi kegiatan yang bertujuan menjaga sinergi kedua institusi itu dilakukan pada hari pertama Hadi menjalankan tugas sebagai Panglima TNI.
Keakraban yang diperlihatkan kedua pucuk pimpinan TNI-Polri itu diharapkan dapat lebih mempererat soliditas.
Dalam waktu dekat kerja sama tersebut dibuktikan dengan kegiatan pengamanan Natal dan Tahun Baru, serta dilanjutkan dengan pengaman Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
Mitra penting
Hal senada disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Ia mengaku TNI adalah mitra penting bagi Polri. Dengan demikian, amat diperlukan sinergi kedua institusi untuk menjaga program pembangunan yang sudah dijalankan pemerintah.
“Bagi polri, TNI adalah mitra yang paling penting karena lembaga terbesar di Indonesia. Soliditas TNI-Polri sangat penting. Kami datang untuk memberikan komitmen untuk senantiasa bersinergi dengan TNI,” tegas dia.
Tito menegaskan bakal menginstruksikan seluruh anak buahnya untuk mende-katkan diri kepada prajurit TNI. Pendekatan itu dipastikan dapat mendekatkan jarak yang selama ini terkesan ada jurang pemisah.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin berpandangan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsdya Yuyu Sutisna berpeluang besar menjadi KSAU menggantikan Marsekal Hadi yang telah dilantik menjadi Panglima TNI.
Menurut dia di Jakarta, kemarin, setelah KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Panglima TNI, penunjukan KSAU penggantinya merupakan kewenangan Panglima TNI melalui Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).
“Panglima TNI tentu akan memilih KSAU baru melalui Wanjakti. Untuk jabatan di bawah Panglima TNI, Komisi I DPR tidak ikutan lagi,” imbuh Tubagus Hasanuddin.
Wakil KSAU Marsekal Madya Yuyu Sutisna dikenal dekat dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Ant/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved