Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JUARA All England 1993 dan 1994 sekaligus pengusaha cukup sukses yang memiliki brand aparel bulutangkis lokal, Haryanto Arbi, berambisi membawa misi membangun prestasi olehraga nasional ke Senayan sebagai anggota dewan. Sebagai langkah awalnya, ia pun bergabung dan menjadi calon legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Haryanto memandang saat ini pemerintah belum serius membangun olah raga nasional sehingga berdampak pada mandeknya prestasi olah raga di tingkat internasional.
"Realitas saat ini fasilitas olah raga memang sangat minim dan jaminan karir maupun pasca karir bagi atlet masih minim. Salah satunya karena kebijakan negara lemah dan dukungan masyarakat rendah," terang dalam acara 'Tanding Bulutangkis Lawan Hariyanto Arbi' yang diselenggarakan PSI di Jakarta, Jumat (13/10).
Pada kesempatan itu Hariyanto sekaligus memaparkan program yang akan dibawanya sebagai calon legislatif PSI. Salah satu yang paling ia catat ialah anggaran olahraga yang masih rendah, hanya sekitar Rp1 triliun-Rp3 triliun pertahun atau kurang dari 0,1% dari APBN
Menurutnya jika dibandingkan dengan negara tetangga anggaran olahraga Indonesia terbilang minim, misalnya Malaysia menyiapkan anggaran olah raga 0,35% dari total anggaran negaranya.
Ia melihat ada peluang untuk lebih melibatkan pihak swasta lebih jauh dalam pengembangan olehraga nasional. Selama ini swasta hanya lebih berperan sebagai sponsorship dan hanya sebagian kecil usaha yang mau turut berperan dalam pengembangan atlet atlet berpotensi.
"Nanti akan diciptakan pola bapak asuh bagi atlet sehingga mereka bisa ikut mengembangkan dengan memberikan kompensasi kepada pihak swasta apakah itu penguragan pajak atau insentif lainnya. Bapak asuh ini termasuk dalam hal pengembangan regenerasi atlet," jelas Hariyanto.
Selain itu Haryanto juga ingin adanya pembentukan Yayasan Dana Olahraga yang akan menjadi tempat mencari sumber dana lain di luar APBN seperti corporate social responsibility (CSR) BUMN, swasta serta sumbangan dari masyarakat. Ia pun menyuarakan perlunya membangun iklim kompetisi yang kompetitif guna mengasah kemampuan para atlet.
Tak kalah penting, ia menyebut perlunya skema jaminan sosial untuk para atlet. Baik itu asuransi kesehatan, beasiswa pendidikan, dan dana pensiun pascakarier. Dengan begitu diharapkan akan ada banyak orang tua yang mengizinkan anaknya berkarier di bidang olahraga.
Dalam kegiatan hari ini, Hariyanto juga melakukan aksi teatrikal melawan korupsi dan intoleransi di lapangan bulutangkis. Ia melakukan smash bertubi-tubi sebagai simbol dirinya juga akan tetap memberantas korupsi dan intoleransi yang masih menjadi hantu di tengah berbagai pembangunan di Indonesia. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved