Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DEWAN Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem menunjuk Wanda Hamidah untuk menduduki posisi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI Jakarta sejak pekan ini. Ketua DPP NasDem Bidang Media dan Komunikasi Publik, Willy Aditya, menyebut Wanda terpilih karena dianggap cukup paham tentang Jakarta.
“Sebagai mantan anggota DPRD Provinsi Jakarta, Wanda tentunya mengenal betul seluk-beluk Jakarta. Ini yang juga kita butuhkan, selain secara kebetulan posisi Ketua DPW kan tidak boleh merangkap jabatan,” papar Willy, kemarin.
Wanda Hamidah menggantikan Viktor Bungtilu Laiskodat yang menjadi Ketua DPP NasDem Bidang Politik dan Pemerintahan. Dengan posisi sebagai Ketua NasDem Jakarta, Wanda yang mantan aktivis 98 itu merasa terhormat.
Ketua Garnita Malahayati DKI Jakarta itu juga berharap Partai NasDem dapat terus bersama-sama dengan rakyat. “Semoga Partai NasDem selalu bersama rakyat, sekecil apa pun harus bisa memberi kontribusi untuk masyarakat,” ujar Wanda singkat.
Di kesempatan lain, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Jhonny G Plate menyatakan pihaknya sudah bersiap menyambut Pemilu 2019. Partai yang kabarnya akan mendaftarkan diri ke KPU pada 13 Oktober besok tersebut menargetkan bisa meraih dua digit suara dalam Pemilu 2019.
Target itu dinilai realistis mengingat Partai NasDem memperoleh 6,9% suara pada Pemilu 2014 lalu, meski berstatus partai pendatang baru. Dengan didapatkannya dua digit, NasDem berharap bisa mengukuhkan dukungan untuk Joko Widodo yang akan kembali dicalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia periode kedua.
“Kami harapkan double digit di 2019 sekaligus memastikan calon presiden kami menang. Itu dua target utama,” kata Jhonny, (10/10).
Legislator asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu juga menyebutkan NasDem sudah memiliki pengalaman mengikuti Pemilu 2014. Hal itu menjadi bekal berharga ketika NasDem berkompetisi di Pemilu 2019 ini.
“Berbeda dengan yang dulu dan sekarang. Sekarang ada ketambahan daerah otonomi baru. Ada Sipol yang membutuhkan data yang cukup lengkap dan detail sehingga cukup menyita waktu,” kata dia.
Sementara itu, soal strategi pemenangan Jokowi pada Pilpres 2019, salah satunya dengan memastikan kinerja pemerintah di bawah pimpinan Jokowi saat ini berhasil. “Pak Jokowi jadi presiden lagi untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dirasakan rakyat,” ujar Johnny.
Sejauh ini, Jokowi maupun hasil kerja selama masa kepemimpinannya mendapat respons positif dari masyarakat berdasarkan berbagai survei berbagai lembaga. Kemarin, lembaga kajian Indikator menyebutkan mayoritas publik puas terhadap kinerja tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dari 1.220 responden, pihak yang menyatakan sangat puas sebanyak 7,95%, menyatakan puas 60,39%, kurang puas 27,23%, tidak puas sama sekali 2,26 %, dan yang tidak menjawab 2,17%. (Uta/Ant/P-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved