Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Isu Rohingya Dimanfaatkan Predator Politik

Dhika Kusuma Winata
05/9/2017 22:15
Isu Rohingya Dimanfaatkan Predator Politik
(AFP)

PENELITI Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PMB) LIPI Wahyudi Akmaliah menyatakan isu kemanusiaan Rohingya yang saat ini berkembang di Tanah Air telah dimanfaatkan oleh aktor politik tertentu untuk merusak citra pemerintah.

Ia mengakui masalah yang dihadapi Rohingya memang problem kemanusiaan. Namun, lanjutnya, ada upaya untuk melucuti citra pemerintahan Presiden Jokowi dengan menghembuskan isu soal ketidakberpihakan terhadap Rohingya.

"Isu Rohingya menjadi gorengan predator politik dengan memanfaatkan imajinasi bahwa pemerintah anti-Islam. Padahal masalah itu jauh di Myanmar, meskipun kita memang punya imajinasi soal solidaritas sesama muslim. Tapi kenapa Jokowi yang disalahkan, wong problemnya di Myanmar," ucapnya dalam diskusi di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (5/9).

Lebih lanjut, upaya merusak citra pemerintah dengan memanfaatkan isu Islam seperti itu ia sebut bakal berlanjut hingga Pilpres 2019.

Ia menilai ruang publik masyarakat, terutama media sosial, sudah dirusak oleh kelompok-kelompok intoleran dan radikal. Hal itu terjadi sejak proses Pilkada DKI Jakarta lalu.

Dalam kesempatan yang sama, pengajar politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, mengatakan efek perpecahan di Myanmar yang menjadikan muslim sebagai korban juga terasa di Indonesia. Hal itu, sambungnya, tidak terlepas dari adanya upaya untuk mendorong timbulnya perseteruan kultural di Tanah Air.

"Menurut saya ada kepentingan politik dan kepentingan kekuatan oligarki yang memanfaatkan pertentangan dan perpecahan untuk kepentingan mereka," jelasnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya