Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Pertahanan bersama dengan TNI mengharapkan ada perbaikan di dalam kualitas yang harus dicapai para prajurit. Kualitas tersebut ditetapkan lantaran pemerintah sudah menjamin kesejahteraan dan pendidikan dari para prajurit supaya mereka berkembang dalam tugas mereka.
“Mereka disekolahkan di bidang otomotif ya kita berharap semua peralatan kita akan selalu dalam kondisi yang baik, mereka disekolahkan dalam bidang komunikasi, itu kita harap semua alat komunikasi kita berjalan baik,” ucap Dirjen Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Bambang Hartawan saat ditemui Media Indonesia di ruang kerjanya, di Jakarta, Jumat (4/8).
Untungnya, lanjut Bambang, banyak prajurit TNI yang berpikiran maju. Tidak jarang para prajurit mengambil pendidikan nonmiliter sebagai upaya mengembangkan diri sebagai prajurit TNI unggulan.
Menurut catatan Bambang, prestasi prajurit TNI dalam ajang internasional dan regional patut mendapat apresiasi. Sayangnya, belum terlalu banyak yang tahu terkait dengan catatan tersebut yang tidak dipublikasikan secara luas.
Belum lama ini TNI Angkatan Darat menorehkan prestasi gemilang di pentas internasional dengan menjadi juara umum lomba tembak antarangkatan darat yang digelar Royal Australian Army bertajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM).
Perlombaan itu berlangsung pada 5-26 Mei 2017, di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia. Dalam lomba yang diikuti 20 negara tersebut, TNI-AD menjadi juara umum dengan meraih 28 medali emas, 6 medali perak, dan 5 medali perunggu di berbagai materi lomba tembak, baik beregu maupun perorangan.
Posisi kedua ditempati Angkatan Darat Australia dengan perolehan 14 medali emas, 16 medali perak, dan 16 medali perunggu. Kemudian, kontingen Angkatan Darat Jepang dengan 10 medali emas, 7medali perak, dan 7 medali perunggu.
Petembak terbaik pun diraih dari kontingen Indonesia atas nama Serda Woli Hamsan yang keseharian berdinas di Detasemen Markas (Denma) Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Pangdivif 1 Kostrad diwakili Kasdivif 1 Kostrad Brigjen Joko Putranto menyambut kedatangan kontingen di Bandara Soekarno-Hatta. “Anda telah meraih prestasi yang membanggakan karena Anda mendapatkan 28 medali emas, 6 medali perak, dan 5 medali perunggu dengan mengalahkan negara-negara kuat. Yang lebih membanggakan lagi, petembak TNI-AD berhasil berjaya dengan menggunakan pistol dan senapan buatan PT Pindad, salah satu industri strategis dalam negeri kebanggaan anak bangsa Indonesia,” kata Kasdivif 1 Kostrad itu.
Selama berpartisipasi pada lomba tembak AASAM, TNI-AD selalu menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal 2008, dengan menggunakan senjata jenis SS-2 V4 buatan PT Pindad yang merupakan senjata organik pasukan Kostrad.
AASAM dimulai pada 1984 di Singleton, Pusat Pendidikan Infanteri Angkatan Darat Australia. Beberapa materi yang diperlombakan meliputi senapan, senapan otomatis (SO), pistol, dan sniper.
Indonesia, dalam hal ini TNI-AD, baru mengikuti AASAM pada 1996/1997. Dalam sejarah AASAM, TNIAD sejak 2008 hingga 2017 selalu menjadi juara umum. (Ric/S1-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved