Mendagri Injakkan Kaki di Krayan

16/8/2017 09:02
Mendagri Injakkan Kaki di Krayan
(MI/SUMARYANTO)

UNTUK pertama kalinya, sejak 72 tahun Indonesia merdeka, Krayan dikunjungi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Adalah Tjahjo Kumolo, selaku Mendagri yang perdana menjejakkan kaki di daerah berbatasan langsung dengan Malaysia itu.

Atas nama masyarakat Krayan dan Kalimantan Utara (Kaltara), Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Mendagri yang berkunjung ke Krayan, Kabupaten Nunukan, Senin (14/8).

Gubernur berharap nantinya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga berkunjung ke wilayah perbatasan antara RI dan Malaysia itu. “Hari ini adalah hari bersejarah. Kehadiran Menteri Dalam Negeri adalah yang pertama di Krayan, setelah 72 tahun merdeka,” ungkap Irianto.

Saat bertemu dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, imbuhnya, Presiden menyampaikan keinginan untuk kembali berkunjung ke Kaltara dalam waktu dekat. Selain meninjau lokasi kawasan industri dan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga air, Presiden direncanakan juga berkunjung ke perbatasan.

Mendagri Tjahjo Kumolo menjanjikan akan meminta Presiden datang ke Krayan. Adapun kedatangan Tjahjo adalah untuk membuka rangkaian peringatan HUT ke-72 RI di wilayah perbatasan itu. Tjahjo juga mengikuti upacara adat, sekaligus deklarasi pembentukan daerah otonomi baru (DOB) Krayan.

Didampingi rombongan Pemprov Kaltara, rombongan Mendagri bertolak ke Krayan dengan pesawat Twin Otter DHC6-300 sekitar pukul 09.30 Wita. Setelah menempuh penerbangan sekitar 45 menit, rombongan tiba di Bandara Yuvai Semaring, Desa Long Bawan. Gubernur dan Mendagri disambut meriah oleh para kepala adat dan masyarakat melalui upacara adat.

Mendagri bahkan mendapat penghargaan berupa gelar adat Pun Ngisu Bawang. Artinya, pemimpin yang membawa perubahan. Dengan pemberian gelar itu, Tjahjo kini menjadi warga kehormatan Dayak Lundayeh Krayan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur memaparkan capaian-capaian program pembangunan, utamanya di wilayah perbatasan, termasuk Krayan. Ia mengemukakan adanya pembangunan jalan tembus dari Malinau hingga Binuang (Krayan Selatan) yang sejatinya direncanakan sejak 2014 tapi sempat terkendala anggaran. “Insya Allah 2018 (pembangunan) dimulai lagi, dan kami targetkan dalam waktu tiga tahun sudah bisa tembus.”

Pemprov juga membangun rumah sakit pratama di daerah-daerah perbatasan. Di Long Bawan, Krayan, pemerintah mengalokasikan Rp15 miliar pada 2018 mendatang, untuk pengadaan alkes (alat kesehatan) dan meubel air. Gubernur juga memaparkan pencapaian di berbagai program lain, termasuk pendidikan, komunikasi, dan transportasi.

Dalam kesempatan serupa, Mendagri menegaskan pemerintah pusat memberi atensi khusus bagi provinsi termuda di Tanah Air ini. “Utamanya untuk wilayah perbatasan, seperti Krayan ini,” kata dia. (RO/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya