Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) bergerak cepat membangun konektivitas antardaerah di provinsi termuda di Tanah Air ini. Sedikit demi sedikit, hasilnya mulai terlihat. Berbagai sarana mulai terbangun, seperti jalan, jembatan, hingga infrastruktur lainnya.
Semenjak kepemimpinan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, jalan-jalan yang sebelumnya masih kurang memadai kini sudah dinikmati masyarakat.
Misalnya, Jalan Trans-Kalimantan. Meski belum 100%, dari Tanjung Selor (ibu kota provinsi) hingga Seimenggaris terbangun semua, hingga kini sudah hampir 80% selesai. Pembangunan pun masih terus berjalan.
Mulusnya jalan dari Tanjung Selor hingga Malinau juga telah dirasakan masyarakat. Warga yang biasanya harus menempuh perjalanan 7-8 jam dari Malinau ke ibu kota provinsi, kini bisa ditempuh 5 jam perjalanan.
Ditemui seusai meninjau kegiatan pembangunan Jalan Trans-Kalimantan, Irianto Lambrie mengatakan, masyarakat Kaltara yang berada di sepanjang Jalan Trans-Kalimantan, patut bersyukur karena kondisi jalan yang dulunya kurang bagus, sekarang sudah mulus. Sebagian besar sudah teraspal. Tinggal beberapa titik yang masih dalam pengerjaan.
"Saya sewaktu masih menjadi penjabat (Pj) gubernur, saya sudah pernah melintas jalan ini. Dan tak bagus sekarang. Alhamdulillah, sekarang sudah semakin baik. Tadi dari Tanjung Selor sampai sini lancar. Meski masih ada beberapa dalam pengerjaan. Mudahan cepat selesai," ujarnya.
Gubernur mengajak kepada seluruh masyarakat untuk ikut merawat dan menjaga aset pembangunan. Termasuk jalan tersebut. "Warga harus ikut menjaga. Salah satunya jika mengetahui ada kendaraan yang beratnya tidak sesuai dengan kapasitasnya, bisa menegur. Tapi tetap dengan cara yang baik atau dilaporkan ke pihak kepolisian," ujar Irianto.
Disampaikannya juga, pembangunan jalan ini merupakan anggaran dari pemerintah pusat. Sebagai bentuk perhatian pemerintah, utamanya presiden kapada Kaltara. "Ini merupakan hasil dari komunikasi, dan networking yang selalu kita bangun dengan pusat. Baik dengan presiden langsung maupun melalui kementerian-kementerian sehingga perhatian ke Kaltara diberikan secara penuh," ujar gubernur.
Irianto juga menyempatkan untuk meninjau langsung progres pembangunan jalan yang bersumber dari APBN dan dana loan atau bantuan luar negeri melalui pemerintah pusat itu.
Menurut laporan dari satuan kerja pembangunan jalan nasional (PJN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat wilayah Kaltara, pengerjaan jalan dari Tanjung Selor hingga Malinau sudah selesai. Dan terus berlanjut pembangunannya sampai ke titik perbatasan Indonesia - Malaysia.
Untuk diketahui, proyek pembangunan Jalan Trans-Kalimantan, untuk tahun 2017 ini dialokasikan anggaran ratusan miliar rupiah. Dengan panjang jalan 426 km lebih, dari Tanjung Selor (Bulungan) hingga Sungai Ular (Nunukan).
Pembangunan jembatan bulan
Masih dalam kaitannya membangun infrastruktur untuk membuka konektivitas, Pemprov Kaltara juga berupaya mewujudkan rencana pembangunan jembatan Bulungan-Tarakan (Bulan).
Meski masih membutuhkan waktu yang cukup lama, progres untuk mewujudkan rencana tersebut terus berjalan.
Kabar terakhir, atas komunikasi yang intensif oleh gubernur dan jajarannya, pemerintah pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merespons positif rencana Pemprov Kaltara membangun Jembatan Bulan, yang akan menghubungkan Pulau Tarakan dengan daratan Pulau Borneo (pulau besar Kalimantan).
Hal ini dibuktikan dengan disetujuinya alokasi dana untuk membuat desain jembatan sepanjang kurang lebih 7 kilometer (km) tersebut.
Gubernur mengungkapkan, rencana pendanaan pembuatan desain Jembatan Bulan dipastikan sudah clear tahun ini. Karena pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas telah memasukkan alokasi anggarannya ke APBN. “Untuk alokasi anggaran sudah clear. Kemungkinan 2018 nanti sudah dimulai penyusunan desain jembatan,” ungkapnya, belum lama ini.
“Diawali dengan membuat desain dulu. Soal pendanaannya bagaimana, nanti dari pusat melalui Kementerian PU (Pencapaian infrastruktur yang terbangun di Kaltara kerjaan Umum) yang akan mengatur. Nanti Kementerian PU yang akan melakukan lelang. Yang jelas, alokasi anggaran sudah ada. Dari Bappenas sudah menyetujui,” lanjut Irianto.
Panjang Jembatan Bulan yang mencapai 6 km, dari trase Pulau Tarakan menyeberang ke Pulau Sadau, Pulau Payau, hingga Liago. Secara keseluruhan panjang jembatan diperkirakan mencapai 7 km lebih.
Pemerintah Provinsi juga sudah memulai pembangunan jalan penghubung ke jembatan Bulan. Pembangunan jalan yang didanai melalui APBD Provinsi Kaltara itu sudah dimulai sejak tahun lalu. Panjang jalan penghubung dari titik Jalan Trans-Kalimantan ke titik terdekat jembatan mencapai kurang lebih 60-an km.(X10-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved