Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Ikon Baru Pengikat Persatuan Warga Jakarta

Akmal Fauzi
16/8/2017 10:05
Ikon Baru Pengikat Persatuan Warga Jakarta
(Jembatan Simpang Susun Semanggi di kawasan Semanggi, Jakarta, yang telah diuji coba pada Jumat (28/7)---ANTARA/Rivan Awal Lingga)

SIMPANG Susun Semanggi merupakan jembatan lengkung terpanjang se-Indonesia yang memiliki panjang 1.622 meter dengan desain seperti daun semanggi. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Bung Karno yang lebih dulu mengungkapkan filosofi daun semanggi yang seperti suh atau pengikat sapu lidi.

Ibaratnya, batang lidi yang sudah disatukan dengan suh akan menjadi kukuh. Pengikat itu kemudian memiliki pesan sebagai pengikat atau penyatuan wilayah-wilayah Jakarta. Semua diikat dan dibuat ‘bulat’ seperti lingkaran Semanggi.

“Semanggi dengan satu jembatannya dan 4 daunnya melambangkan penyatuan wilayah Ibu Kota, sekaligus perlambang persatuan bangsa,” ujar Djarot.

Simpang Susun Semanggi bisa digunakan untuk kendaraan yang berbelok kanan langsung dari jalan arah barat (Tomang-Slipi) menuju kawasan Blok M dan dari arah timur (Cawang) menuju arah Bendungan Hilir-Jalan MH Thamrin.

Adapun untuk kupingan Semanggi eksisting hanya bisa digunakan untuk kendaraan berputar dari arah Slipi kembali ke arah Slipi dan dari arah Cawang kembali ke Cawang serta gerakan belok kanan dari Blok M menuju Cawang dan dari Bendungan Hilir menuju Slipi-Tomang.

Djarot mengakui Simpang Susun Semanggi tak mampu menghilangkan kemacetan di Ibu Kota seutuhnya. Namun setidaknya, jalan melingkar itu akan mengurangi kemacetan, terutama saat mass rapid transit (MRT) beroperasi.

“Ini tercatat di dalam sejarah pembangunan konstruksi di Indonesia yakni jembatan lengkung di Indonesia terpanjang. Setidaknya ini bisa mengurangi kemacetan saat ada pembangunan MRT,” ungkap Djarot.

Pembangunan Simpang Susun Semanggi dimulai lebih kurang satu tahun lalu, 8 April 2016. Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang meresmikan awal pembangunannya. Pengerjaan pembangunan Simpang Susun Semanggi dilakukan PT Wijaya Karya Tbk. Dana yang dianggarkan untuk pembangunan proyek itu mencapai Rp360 miliar.

Dana pembangunannya bahkan tersisa Rp219 miliar dari total uang nilai koefisien lantai bangunan (KLB) pengembang PT Mitra Panca Persada senilai Rp579 miliar.

“Karena pembangunan Simpang Susun Semanggi itu dilakukan secara efisien, ada sisa sekitar Rp219 miliar. Kami sudah tanda tangani untuk pembangunan pedesterian, trotoar, dan utilitas,” kata Sekretaris Daerah DKI Saefullah.

Sekitar satu tahun setelah dimulainya pembangunan, tepatnya pada 25 April 2017, Simpang Susun Semanggi tersambung dan melingkar. Kemudian, pada 28 Juli 2017, Djarot membuka uji coba Simpang Susun Semanggi. Saat itu, Djarot mengatakan Simpang Susun Semanggi tidak akan terwujud tanpa keputusan yang dibuat Ahok.

Kemegahan simpang susun Semanggi dipercantik dengan lampu-lampu yang dipasang melingkar. Lampu-lampu tersebut akan mempercantik Simpang Susun Semanggi pada malam hari.

Manajer Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi Dani Widiatmoko mengatakan, pemrograman untuk animasi lampu itu ditangani perusahaan lokal yang bekerja sama dengan perusahaan elektrik dari Australia yang sudah berpengalaman.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyebut Simpang Susun Semanggi dengan pencahayaan lampu-lampu light emitting diode (LED) yang dapat diatur merupakan instalasi seni terbesar di DKI Jakarta.

“Simpang Susun Semanggi itu instalansi seni terbesar di Jakarta. Kalau kita lihat banyak kota besar di dunia menampilkan seni di sudut-sudut tempat,” ujar Triawan.

Namun, kemegahannya itu kini mulai dirusak tangan-tangan jahil. Beberapa bagian mulai dicorat-coret oknum tak dikenal. Djarot mengaku gemas dengan ulah warga yang tidak bisa diam melihat bagian ruang yang bersih.

“Simpang Susun Semanggi belum resmi sudah dicorat coret. Koridor 13 belum jadi sudah dicoret. Bagaimana? Tangannya gatal terus,” ujar Djarot.

Seharusnya, tukas Djarot, warga Jakarta bangga dengan adanya Simpang Susun Semanggi, bukan malah mengotorinya. (X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya