Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PT Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap) semakin serius menggarap segmen pensiunan. Bahkan, bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki PT Bank Mandiri (persero) ini ingin 80% kreditnya menyasar ke segmen pensiunan pada 2021. Adapun, saat ini porsi kredit pensiunan baru 70% dari total kredit perseroan.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso menyatakan banyak keuntungan dengan berfokus pada segmen tersebut. Maklum, pembiayaan pensiunan dinilai aman dari risiko kredit macet. Dia menyebut total nonperforming loan (NPL) perseroan di Semester I 2017 hanya sebesar 0,58%.
“NPL kami di Juni 0,58%. Ke depannya sampai dengan tahun 2021 komposisi kredit pensiunan akan menjadi 80%,” ujar dia, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Pernyataan dia, berbanding lurus dengan capaian yang dicapai bank tersebut. Sampai dengan akhir Semester I 2017 mencatat realisasi kredit pensiunan tumbuh pesat 550%. Jumlah tersebut naik dari capaian akhir Semester I 2016 yang hanya Rp800 miliar menjadi Rp5,2 triliun.
Asal tahu saja, Bank Mantap mencatat pertumbuhan kredit pada periode kuartal II 2017 secara tahunan tumbuh sebesar 174,4% pada Juni 2017 menjadi Rp7,54 triliun dari Rp2,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan mencapai Rp7,99 triliun atau tumbuh 41,3% dari posisi Rp5,65 triliun di periode Semester I 2016. Berkat kinerja cemerlang tersebut, total aset Bank Mantap per semester I 2017 ikut naik 32,56% menjadi Rp9,79 triliun.
Terbitkan obligasi
Sementara itu, untuk mendukung kinerja bank itu dalam penyaluran kredit yang tumbuh ekspansif, Bank Mantap menerbitkan dua seri obligasi senilai Rp2 triliun.
Josephus menjelaskan, obligasi yang sudah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu telah mendapatkan peringkat AA (idn) dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Rating.
Obligasi bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali tersebut diterbitkan dalam dua seri yakni seri A dengan nilai Rp1,5 triliun. Surat utang ini memiliki bunga tetap 8,5% per tahun dengan jangka waktu tiga tahun.
Seri kedua yakni seri B memiliki nilai emisi Rp500 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,75% dan jangka waktu lima tahun. Empat perusahaan penjamin emisi tersebut yakni Mandiri Sekuritas, BCA Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Bahana Sekuritas.
Josephus lebih lanjut menjelaskan pertumbuhan kredit yang ekspansif membuat bank itu membutuhkan obligasi di pasar modal. Bank Mantap mencatat pertumbuhan kredit pada periode kuartal II 2017 secara tahunan tumbuh sebesar 174,4% pada Juni 2017 menjadi Rp7,54 triliun dari Rp2,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian tersebut menopang pertumbuhan aset Bank Mantap yang tercatat sebesar Rp9,79 triliun atau tumbuh 136,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Pencapaian tersebut tak lepas dari komitmen mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pensiunan PNS serta TNI/Polri yang bertujuan memperkuat kemandirian nasional dan meningkatkan daya saing,” ucap pria yang akrab disapa Jos itu.
Sebagai anak perusahaan Bank Mandiri dan Taspen, Bank Mantap telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp5,6 triliun atau tumbuh 211,5% pada Juni 2017 dibandingkan periode sama tahun lalu. Rinciannya disalurkan untuk pembiayaan kredit ritel Rp1,11 triliun dan kredit mikro sebesar Rp1,19 triliun. (Nyu/Mtvn/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved