Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DEBAT pertama Pilkada Jakarta akan menjadi ajang untuk mengukur seberapa rasional program dari setiap paslon untuk pembangunan Jakarta setelah tak lagi jadi ibukota Indonesia.
Hal ini dikatakan analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat), mengingat tema debat Pilkada Jakarta perdana pada hari ini, Minggu (6/10), yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yakni "Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global".
"Ini akan menjadi ajang untuk masyarakat melihat apakah rasional program-program yang ditawarkan para paslon untuk pembangunan Jakarta, dalam arti mau dibawa ke mana Jakarta setelah dalam undang-undang tak lagi ditetapkan sebagai ibu kota?," ujar Hensat kepada wartawan, Sabtu (5/10).
Baca juga : Rakyat Jakarta Sudah Rasional Soal Memilih Calon Pemimpin Jakarta
Hensat juga memprediksi bahwa debat pertama ini akan menjadi acuan utama masyarakat Jakarta dalam menentukan pilihan di Pilkada Jakarta nanti.
Sebab, ia melihat, selama ini masyarakat Jakarta cenderung rasional dan memperhatikan secara detil program-program yang ditawarkan oleh para paslon untuk memilih pemimpinnya.
"Warga Jakarta ini sangat banyak maunya dan rasional, sehingga mereka pun bisa tertawa dengan program dari calon gubernur yang dinilai tak realistis," ujar Hensat.
Baca juga : Jadwal, Tema dan Panelis Debat Perdana Pilkada Jakarta
Hensat melihat, sampai saat ini para paslon di Pilkada Jakarta belum menunjukkan program-program yang terlihat baru untuk masyarakat Jakarta. Menurutnya, para paslon di Pilkada Jakarta juga belum menyasar masyarakat secara mikro.
"Banyak sekali saat ini program-program yang "me too" dengan program program gubernur sebelumnya dengan dalih melanjutkan dan ketika membicarakan pembangunan kota masih belum masuk ke ranah mikro masing-masing penduduk Jakarta, harusnya menjadi fokus ini," kata Hensat.
Untuk itu, Hensat mengingatkan agar para paslon bisa menawarkan program yang baru dan tak sekedar melanjutkan yang sudah ada.
Sebab, selain warga Jakarta sangat rasional, melanjutkan program-program yang sudah berjalan seharusnya juga memang menjadi kewajiban para calon gubernur jika terpilih ke depannya.
"Sebaiknya para paslon dalam debat nanti juga memaparkan program-program secara detil dan jelas targetnya karena dari debat yang waktunya sedikit ini juga akan mempengaruhi elektabilitas mereka," katanya. (J-2)
Pilgub di Jakarta merupakan pertarungan figur dan bukan pertarungan mesin partai.
Dalam survei ASI, juga terpotret keempat tokoh NU yang kuat dan potensial sebagai cawapres 2024 yakni, Abdul Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, Moh Mahfud MD, dan Ali Masykur Musa.
Secara personal, kata Adi, tentu presiden punya pilihan politik. Namun, Adi menuturkan sebaiknya jangan terlampau ditunjukkan ke publik.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berpesan agar pesantren berperan mengarahkan masyarakat sehingga tidak terjadi pembelahan karena perbedaan pilihan politik.
Dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Aditya Perdana mengatakan keputusan dan pilihan politik setiap individu harus dihargai.
SURVEI Political Strategy Group (PSG) terkait Pilkada Jakarta mengungkapkan bahwa 58% masyarakat Jakarta kurang tertarik dengan masalah politik dan pemerintahan.
Pantauan Media Indonesia, gelaran pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) 29 Patal Senayan, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, berjalan tertib.
Wibi mengungkapkan hasil Pilkada Jakarta mencerminkan suara serta harapan masyarakat untuk pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar muhasabah berupa doa dan zikir pada Senin (30/12) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved