Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat mewaspadai berkembangnya narasi dan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam pilkada 2024. Untuk itu, KPU Jawa Barat terus menyosialisasikan pendidikan pemilih.
"Kami berharap betul di Jawa Barat tidak ada pasangan calon, tidak ada tim sukses, tidak ada pihak-pihak yang menggunakan isu SARA atau politisasi agama dalam menentukan pilihannya untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur," ungkap Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan, Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia.
Dia menegaskan keempat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar 2024 memiliki keyakinan agama yang sama yakni Islam. Mereka ialah Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja.
Oleh karena itu, Hedi berharap, isu SARA ataupun isu-isu yang mendiskriminasi ciptaan Tuhan tidak terjadi di Pilkada 2024. "Kita melihat latar belakang atau profil dari keempat bakal pasangan calon yang ada saat ini nampaknya semua sama agamanya. Hanya jenis kelamin ada yang berbeda," ungkapnya.
Saat ini, proses Pilkada 2024 memasuki tahapan tanggapan masyarakat setelah sebelumnya para bakal pasangan calon itu dinyatakan memenuhi syarat administrasi. Tahapan ini akan berlangsung hingga Rabu (18/9). Setelah itu, dilanjutkan pemberian respons oleh KPU Jabar hingga Sabtu (21/9). Pada 22 November, KPU melakukan penetapan dan 23 November dilakukan pengundian nomor urut. (N-2)
Para cakada diminta tidak melanggar aturan dan tidak menjadikan isu SARA ke dalam materi kampanye.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved