Headline
Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DI tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian rantai pasok global, Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk mengambil peran strategis dalam industri kendaraan listrik (EV).
Meningkatnya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok membuat banyak negara dan produsen global mulai mencari alternatif lokasi pasokan dan produksi yang lebih stabil dan netral.
Dengan posisi geografis yang menguntungkan, kekayaan sumber daya mineral kritis, serta sikap non-blok dalam konflik global, Indonesia semakin diperhitungkan sebagai mitra potensial dalam membangun rantai pasok EV yang aman dan berkelanjutan.
Namun, peluang ini perlu segera ditindaklanjuti dengan percepatan hilirisasi seluruh mineral strategis. Tidak hanya nikel, tetapi juga tembaga dan aluminium, guna melengkapi rantai industri baterai dan kendaraan listrik secara utuh di dalam negeri.
Langkah percepatan tersebut akan memperkuat daya tawar Indonesia di mata investor global, sekaligus memantapkan posisi Indonesia bukan hanya sebagai pemasok bahan mentah, tetapi sebagai pusat manufaktur, riset, dan distribusi komponen EV untuk kawasan Asia bahkan dunia.
Pemerintah telah memulai arah ini lewat kebijakan hilirisasi dan pembangunan kawasan industri hijau, namun konsistensi dan percepatan implementasi menjadi kunci untuk mengamankan peran strategis Indonesia di tengah perubahan peta rantai pasok global.
Wakil Ketua Komite Hilirisasi Mineral dan Batubara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Djoko Widayatno, mengatakan bahwa kekayaan mineral Indonesia seperti nikel dapat menjadi senjata utama ditengah kondisi geopolitik global.
"Nikel Indonesia bisa menjadi senjata strategis dalam geopolitik energi bersih global," ujar Djoko kepada awak media, dikutip Kamis (26/5).
Djoko mengatakan upaya tersebut didukung dengan masuknya beberapa perusahaan global yang melakukan investasi dalam pengembangan industri nikel dan turunannya di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
"Indonesia bisa membuka peluang kerjasama dengan berbagai mitra strategis: AS, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Eropa. Sebagai contoh Indonesia menjalin kerjasama dengan Tesla, BYD, LG Energy Solution, hingga CATL," ujarnya.
Dia melanjutkan, dengan adanya investasi tersebut maka pemerintah harus mendorong ekspor produk berbahan baku nikel dengan nilai tambah lebih tinggi atau bukan mentah seperti ore nikel.
Lanjutnya, jika hal tersebut dapat dilaksanakan, Indonesia bisa memperkuat fondasi untuk menjadi salah satu bagian penting bagi rantai pasok energi bersih di dunia.
"Posisi Indonesia sebagai bagian penting dari global green supply chain," pungkasnya. (Z-1)
Program hilirisasi nikel yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Selama 6 hari penyelenggaraan, total ada 143 peserta yang terdiri dari kendaraan listrik roda empat, roda dua, roda tiga, dan sepeda listrik.
Kehadiran EV Center menjawab kebutuhan konsumen. Masyarakat Indonesia kadang-kadang sempit. Mereka maunya datang ke suatu tempat, tapi banyak yang dilihat.
Negara produsen di Asia bisa memproduksi dan menjual mobil listrik secara masal, sedangkan produsen Amerika jual brosur dahulu.
PT MABDI menggandeng PT Mata Cahaya Timur untuk membuka jaringan dealer resmi kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.
VinFast resmi memperkenalkan model SUV listrik terbarunya, VF 6, untuk pasar otomotif Indonesia. Mobil listrik segmen B ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat urban
HONDA akan menampilkan kendaraan listrik bertenaga hidrogen Honda CRV e:FCEV dalam ajang balap ikonik Broadmoor Pikes Peak International Hill Climb 2025 di Amerika Serikat.
Meningkatnya permintaan nikel sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik, membuat perusahaan tambang nikel terbesar di Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved