Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Mazda tidak Hengkang tapi hanya Beralih

IQBAL MUSYAFFA
20/10/2016 00:20
Mazda tidak Hengkang tapi hanya Beralih
Mazda tidak Hengkang tapi hanya Beralih(ANTARA/PUSPA PERWITASARI)

PADA pekan lalu, PT Mazda Motor Indonesia (MMI) mengeluarkan pengumuman untuk mengalihkan bisnis distribusi kepada PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) per Februari 2017. Presiden Direktur PT MMI Keizo Okue dalam rilis tersebut mengatakan pengalihan bisnis distribusi kendaraan dan suku cadang Mazda kepada EMI sebagai bagian dari usaha untuk memperkuat bisnis di Indonesia. “Pasar kendaraan bermotor di Indonesia telah berkembang terus-menerus dan kondisi pasar berubah dengan cepat.

Dengan tujuan untuk merespons perubahan iklim usaha dan memaksimalkan kesempatan untuk berkembang, kami memutuskan mengalihkan bisnis distribusi kendaraan dan suku cadang Mazda,” ujar Okue. Tujuan dari pengalihan tersebut untuk melokalisasi manajemen agar kegiatan usaha menjadi lebih cepat dan efi sien. Eurokars Group selama ini telah bertindak sebagai diler Mazda di Indonesia, mendistribusikan Mazda di Singapura, dan bertindak sebagai diler Mazda di Australia yang telah menciptakan kontribusi bagi perkembangan merek Mazda.

Ketika dikonfi rmasi pada Selasa (18/10), Senior Marketing Manager PT MMI Astrid Ariani Wijana meyakinkan konsumen Mazda agar tidak cemas dan khawatir dengan aksi korporasi tersebut. Alasannya, Mazda masih akan tetap ada dan tidak hengkang dari Indonesia. Seluruh aktivitas jual beli dan purnajual masih akan berjalan seperti biasa. “Mazda masih akan tetap ada di Indonesia. Hanya, per Februari nanti agen pemegang mereknya menjadi PT Eurokars Motor Indonesia. Jangan sampai ada kesalahpahaman Mazda hengkang dari Indonesia.” Aksi korporasi Mazda tersebut diakuinya berbeda dengan yang dilakukan Ford pada awal 2016, yang memutuskan hengkang dari Indonesia bahkan sempat mendapatkan tuntutan dari para diler mobil Ford sebesar US$75 juta.

Justru langkah yang diambil Mazda, kata dia, untuk memperkuat brand Mazda melalui lokalisasi manajemen. “Support Mazda Motor Corporation terhadap Eurokars Motor Indonesia juga akan sama. Dengan adanya EMI, manajemen otomatis dipegang lokal.” Ia mengharapkan langkah tersebut akan sesuai dengan perkembangan pasar di Indonesia. Berdasarkan data penjualan yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), per Agustus tahun ini total penjualan seluruh tipe kendaraan Mazda sebanyak 4.303 unit dengan penjualan terbanyak pada Agustus sebanyak 875 unit kendaraan. Jumlah tersebut memang masih lebih kecil bila dibandingkan dengan penjualan pada semester I 2015, dengan penjualan 4.806 unit. Sepanjang 2015, penjualan Mazda tercatat cukup baik di angka 9.334 unit.

Tidak pengaruhi pasar
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan langkah yang diambil Mazda itu sepenuhnya merupakan urusan internal perusahaan. Ia meyakini keputusan tersebut merupakan yang terbaik untuk Mazda dan bukan karena kondisi pasar otomotif Indonesia saat ini. “Kalau kondisi pasar otomotif kan semua pelaku mengalaminya, bukan hanya Mazda,” ujarnya. Berdasarkan kondisi pasar saat ini, Gaikindo tetap yakin target penjualan sekitar 1,05 juta unit sepanjang 2016 ini masih akan tercapai dan belum ada revisi target pertumbuhan pasar otomotif pada 2016.

Total penjualan kendaraan secara keseluruhan di Indonesia hingga Agustus sudah mencapai angka 691.042 unit dan dengan sisa beberapa bulan hingga akhir tahun ia optimistis target akan tercapai. Aksi korporasi yang dilakukan Mazda pun diyakininya tidak akan memengaruhi pasar otomotif secara keseluruhan. “Kalau pelaku usaha otomotif serius dan paham, tampaknya Indonesia masih menjanjikan peluang yang bagus. Dengan penduduk 250 juta dan tingkat kepemilikan mobil yang masih di kisaran 85 unit per 1.000 penduduk, saya rasa potensi pasar Indonesia masih lebih bagus bila dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand yang memiliki penduduk di bawah 100 juta dengan rasio kepemilikan mobil sudah di atas 100 unit per 1.000 penduduk.” (S-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya