Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MASIH ingat mobil McLaren F1 karya Gordon Murray yang fenomenal pada 1991 silam? Kali ini pria kelahiran Durban, Afrika Selatan itu kembali merancang sebuah supercar dari nol yang hasilnya benar-benar gila! Supercar yang diberi nama T.50 ini berbobot hanya 980 kg.
Pencetus desain mobil balap Formula 1 itu sengaja menggunakan tata letak kabinnya menganut model 'Jet Fighter' seperti McLaren F1, yaitu tiga bangku. Pengemudi berada di tengah depan sementara dua penumpangnya berada di belakang pengemudi.
Murray juga mengapikasikan konsep 'Brabham BT46 fan car' pada aerodinamika T.50, berupa kipas baling-baling berdiameter 40 cm di bagian belakang yang berfungsi 'menghisap' udara di bawah mobil hingga lebih melekat di permukaan aspal saat berjalan.
Udara yang dihisap tersebut kemudian dialirkan untuk mendinginkan mesin dan dibuang ke bagian belakang kendaraan untuk mengisi area bertekanan negatif di bagian itu guna mengurangi hambatan.
Teknologi tersebut pernah diprotes habis-habisan ketika Murray menerapkannya pada mobil balap Formula 1 Brabham pada 1976 silam. Dengan teknologi tersebut Brabham F1 bisa jauh lebih cepat melahap tikungan akibat traksi yang meningkat sehingga menuai protes tim lain.
Tidak hanya dalam aerodinamika saja. Murray juga cerewet dalam hal mesin. Tuntutannya mesin itu harus ultra ringan, respon tenaga cepat dan masif, bertenaga besar, tanpa sabuk (drive belt), dan mesin jalan raya ini memiliki karakter putaran tinggi. Tantangan ini disambut oleh Cosworth.
Managing Director Cosworth, Bruce Wood mengakui bahwa tuntutan Murray merupakan tantangan terberat yang pernah ia hadapi. Meskipun tantangan ini tergolong gila, ini merupakan sensasi tersendiri bagi orang-orang di Cosworth untuk bisa terlibat di dalamnya.
"Ini akan menjadi sensasi nyata bagi semua orang di Cosworth untuk menjadi bagian dari kendaraan ciptaan Gordon yang pasti akan menjadi dongeng seperti pada McLaren F1 kreasi Gordon sebelumnya," ujar Bruce Wood.
Murray yang sudah malang melintang di dunia balap papan atas merasa frustrasi pada mesin-mesin mobil sport yang ia nilai 'lamban dan malas'. Bahkan pada McLaren F1 bermesin BMW S70/2 V12 miliknya yang hanya mampu berputar 7.500 rpm.
Dengan proyek T.50-nya ia tidak ingin hal itu terjadi. Oleh karena itu ia menetapkan standar tinggi di dunia untuk mesin mobil produksi dengan kecepatan putaran mencapai 12.100 rpm, di mana hanya segelintir mesin mobil lain yang mampu menyentuh 10.000 rpm.
Bukan hanya putarannya saja yang dituntut tinggi, tapi harus juga mampu menyajikan torsi besar pada rentang putaran mesin yang lebih rendah sehingga mobil mampu berjalan normal di kepadatan lalu lintas.
Hasilnya adalah mesin Cosworth GMA V12 normally aspirated 3.9 liter yang mampu menghasilkan output maksimal 654 hp pada 11.500 rpm, sementara torsi maksimumnya 467 Nm pada 9.000 rpm. Sesuai persyaratan, mesin ini juga sanggup menyajikan 332 Nm pada 2.500 rpm.
Untuk lebih meningkatkan kemampuannya bisa dengan mengaktifkan VMAX mode yang mengubah fungsi motor starter-generator menjadi motor penambah daya sebesar 49 hp menjadikan total tenaga mesin mencapai lebih dari 700 hp.
Ini adalah mesin V12 paling ringan di dunia. Komponen utamanya terbuat dari material high-strength aluminum, sementara katup-katup, rumah kopling dan sejumlah komponen lain terbuat dari titanium. Alhasil bobot total mesin ini tidak lebih dari 178 kg.
Mesin ini juga tidak memiliki tak sabuk (belt-drive). Sebagai gantinya Murray digunakan roda gigi (gear-driven). Komponen pendukung mesin juga disembunyikan sehingga Gordon dengan bangga membuat pintu model gull-wing pada penutup mesin agar bisa memamerkan 'kebersihan' mesinnya. (S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved