Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Wanita Desainer Mobil yang Pertama di Jepang Kyoko Shimada

Nurtjahyadi
08/7/2020 14:58
Wanita Desainer Mobil yang Pertama di Jepang Kyoko Shimada
Wanita desainer mobil(Ist)

SEJAK dulu otomotif identik sebagai dunianya kaum laki-laki. Meskipun demikian bukan berarti kaum hawa tidak memiliki tempat. Pada 1967 Nissan merekrut Kyoko Shimada – wanita pertama yang menjadi desainer mobil dalam sejarah Jepang.

Kyoko bergabung dengan Nissan 19 tahun sebelum Undang-Undang Kesetaraan Kesempatan Kerja untuk Pria dan Wanita mulai berlaku di Jepang, dan saat itu partisipasi perempuan dalam dunia kerja dan masyarakat bukanlah sesuatu yang lazim.

"Tidak ada satu pun desainer wanita di industri otomotif Jepang pada waktu itu, tetapi Nissan lebih dulu menyadari perlunya memahami sudut pandang wanita dalam mendesain mobil dibanding perusahaan mobil lainnya, karena Nissan tahu bahwa nantinya setiap rumah tangga akan memiliki mobil,” kenang Shimada.

Setelah kuliah arsitektur di Japan Women’s University ia bergabung dengan Nissan dalam sebuah tim berisi 50 desainer yang semuanya pria dan berspesialisasi di bidang otomotif, sementara ia tidak memiliki latar belakang otomotif.

Akan tetapi hal tersebut justru menjadi kekuatannya di mana ia kemudian mendapatkan wawasan dari tempat-tempat unik, serta memberinya sudut pandang yang imajinatif dan segar. Shimada memandang mobil sebagai ‘ruang hidup’ di mana pengguna dapat mengekspresikan identitas dan gaya hidup mereka di dalamnya.

Hal ini merupakan suatu pandangan yang unik di masa itu. Ia percaya bahwa mobil tidak hanya memberikan ‘ruang’ untuk pengemudi tetapi juga untuk penumpang di kursi depan dan belakang. Demikian pula dengan elemen desain lainnya, seperti kontras dan harmonisasi dengan dunia luar. Karakter ini membawanya menuju kesuksesan selama 38 tahun di Nissan.

Baca juga : Menhub Jajaki Kelanjutan Kerja Sama Transportasi dengan UEA

Ide ini menjadi nyata ketika Shimada ditugaskan untuk mengerjakan warna dan desain interior untuk mobil penumpang. Ia mengelilingi pusat perbelanjaan untuk melihat gaya berpakaian terbaru pria dan wanita sebagai sumber inspirasi. Ia juga mengunjungi toko furnitur premium untuk mempertimbangkan cara memasukkan karakter mewah ke interior mobil, dengan menggunakan wawasan arsitektur sebagai referensi struktural.

Hal ini mengarahkannya untuk mengusulkan warna-warna seperti biru segar, coklat dan putih untuk palet mobil, pada masa di mana eksterior kendaraan mewah semuanya serba hitam. Ia berulang kali menantang stereotip yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain sebelumnya.

Melihat kembali ke masa tersebut, Shimada berkata: "Belum pernah dilakukan bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan sesuatu yang berbeda. Jika belum pernah dilakukan, mengapa tidak melakukannya? Setelah hal itu diwujudkan, yang lain pun akan mengikuti secara alami."

Setelah hampir empat dekade di Nissan, ia pun pensiun dengan berbagai pencapaian dan tercatat sebagai ‘pengusung pertama’ dalam berbagai hal, dan akan selalu dikenang sebagai contoh wanita pertama dengan kepemimpinan yang kuat di Nissan.

“Bagi saya, keunikan dari ciri khas Nissan adalah keberanian untuk menghadapi tantangan. Karena itu, Nissan mendorong pemikiran yang bebas dan dapat memproduksi mobil-mobil yang berpandangan ke depan supaya dapat menjawab segala kebutuhan di era baru,” tutup Shimada. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya