Bosch Dukung Mobil Ramah Lingkungan Lewat Sistem Pengereman

R. M. Zen
20/7/2019 00:23
Bosch Dukung Mobil Ramah Lingkungan Lewat Sistem Pengereman
Direksi Bosch menunjukkan solusi yang dimilikinya dalam pameran GIIAS 2019(MI/R.M. Zen)

SISTEM pengereman merupakan salah satu elemen terpenting dalam perangkat keselamatan pada kendaraan. Sistem tersebut mengubah tenaga pengereman dari pengemudi menjadi lebih optimal sehingga kendaraan dapat berhenti dengan aman dan nyaman.

Hal tersebut disampaikan Managing Director Bosch di Indonesia Andrew Powell di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 yang digelar di ICE Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Jumat (19/7).

"Namun ada alasan lain mengapa sistem pengereman menjadi pusat perhatian publik saat ini, yakni emisi karbon. Di Bosch, kami mencapai kemajuan berarti dalam tiga domain mobilitas: konektivitas, automasi, dan elektrifikasi,” ungkap Powell.

Mayoritas polusi partikulat (partikel halus seperti debu dan asap) dari lalu lintas bukan disebabkan oleh penggunaan bahan bakar, melainkan oleh jalan, ban dan keausan rem.

Mesin pembakaran yang lebih efisien membutuhkan sistem pengereman tanpa vakum yang modular dengan skala yang fleksibel.

ESP®hev dan iBooster yang merupakan sistem pengereman. Sistem tesebut mampu mengubah tenaga pengereman dari pengemudi menjadi lebih optimal serta menghasilkan debu rem 95 persen lebih sedikit sehingga membantu mengurangi masalah emisi partikulat di berbagai kota.

iBooster dari Bosch,booster rem elektromekanis, cocok untuk semua konfigurasi drivetrain kendaraan hibrida maupun listrik.

Baca juga : Ekspor Otomotif Terus Digenjot

Booster rem tanpa vakum ini memperpendek jarak pengereman dan membuat kendaraan hibrida maupun listrik menjadi lebih efisien dengan mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi CO2, khususnya dalam situasi lalu lintas perkotaan yang mengharuskan pengemudi melakukan pengereman dan akselerasi berkali-kali.

Menurut badan lingkungan negara Jerman, rem dan ban bertanggungjawab atas 32% emisi partikulat yang berasal dari kegiatan mengemudi. Sekitar setengahnya berasal dari debu rem.

Mengurangi debu rem secara signifikan menjadi penting untuk meningkatkan kualitas udara, terutama di kota-kota besar.

Dengan teknologi yang komprehensif untuk menghubungkan, mengotomatiskan dan melistriki kendaraan, Bosch siap mendukung percepatan mobilitas listrik di Indonesia melalui ragam teknologi masa depan, baik untuk mobil maupun untuk kendaraan roda dua.

Selain itu Bosch juga memproduksi baterai inovatif 48-volt yang distandarisasi untuk memudahkan integrasi dengan model-model kendaraan baru, dari mobil kompak, mobil mini sampai mobil mikro.

Seiring dengan berkembangnya pasar massal mobil hibrida, Bosh berharap produk baterainya juga akan meraih kesuksesan di sektor tersebut.

"Bosch siap mendukung percepatan mobilitas listrik di Indonesia melalui ragam teknologi masa depan kami, baik untuk mobil maupun kendaraan roda dua," ujar Powell menambahkan.

Meskipun Indonesia masih berada di tahap awal elektromobilitas, adopsi kendaraan listrik diperkirakan akan terus tumbuh secara signifikan. Diperkirakan sekitar 15 juta kendaraan dengan baterai hibrida 48-volt akan mulai melaju di jalan raya pada 2025 mendatang. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya