Wuling Confero S ACT Bertransmisi Manual Tanpa Pedal Kopling

Nurtjahjadi
28/4/2019 00:29
Wuling Confero S ACT Bertransmisi Manual Tanpa Pedal Kopling
Wuling Confero S-ACT diluncurkan di IIMS 2019(MI/VICKY GUSTIAWAN)

Saat mengikuti peluncuran varian baru Wuling Confero di ajang Telkomsel IIMS 2019 ada yang unik dari kendaraan yang mengusung emblem ACT alias Automatic Clutch Transmission. Banyak yang menyangka kalau varian ini mengusung transmisi manual yang di-otomatisasi, padahal bukan, karena Confero S ACT murni menggunakan transmisi manual 6-speed, yang disebut dengan e-clucth.

Saat melongok bagian kabin kita akan menemukan tongkat transmisi khas manual yang memiliki pola pergeseran tuas model H mulai dari gigi ganjil ke arah depan plus gigi mundur di sebelah kiri gigi 1 dan gigi genap ke arah belakang. Namun saat melongok bagian bawah pengemudi kita tidak akan menemukan pedal kopling alias hanya pedal gas dan rem.

Pihak Wuling mengklaim bahwa transmisi model ini adalah yang paling cocok digunakan di Indonesia yang sejak lama dan sebagian besar sudah terbiasa menggunakan transmisi model manual. Bedanya, transmisi kopling otomatis Confero S ACT tidak lagi peru menginjak kopling saat melakukan perpindahan gigi.

Aftersales Director Wuling Motors Taufik S Arief mengatakan bahwa e-clutch ini tidak membuat biaya perawatan menjadi bertambah karena pada dasarnya ini adalah transmisi manual biasa yang diotomatisasi pengoperasiannya di bagian pengaturan kopling. Artinya kendaraan ini tetap menggunakan oli transmisi yang sama dan periode servis yang sama dengan versi manual.

Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko menjelaskan bahwa kinerja kopling seluruhnya digerakkan oleh sistem hidrolik yang tekanannya diatur oleh pompa listrik melalui modul pengaturan elektronik canggih. Kinerja kopling otomatis ini didasarkan pada beberapa parameter data input sensor. Mulai dari sensor kecepatan putaran mesin, kecepatan kendaraan, posisi bukaan katup throttle, sensor pedal gas, sensor posisi tuas transmisi dan beberapa input lain yang diperlukan.

Dari seluruh inputan tadi perangkat elektronik akan memperhitungkan tekanan kopling yang sesuai dengan kondisi dan keinginan pengemudi dengan cepat dan akurat sehingga tercipta perpindahan gigi yang halus untuk meningkatkan kenyamanan berkendara. Dengan pengaturan tekanan kopling yang lebih akurat juga tentu akan berdampak pada peningkatan usia pakai kampas dan plat kopling.

Hal ini dimungkinkan karena kendaraan ini tidak lagi menggunakan kabel baja manual untuk mengendalikan bukaan katup throttle, melainkan sudah menganut teknogi drive by wire (DBW). Alhasil putaran mesin dapat diatur kecepatannya untuk menyesuaikan kecepatan kendaraan di setiap tingkat percepatan transmisi, baik saat pengemudi melakukan perpindahan ke gigi yang lebih tinggi atau yang lebih rendah.

Kondisi itu tentu sangat sulit didapat bahkan ketika kendaraan dikemudikan oleh pengemudi profesional sekalipun. Danang menjelaskan, Confero S ACT tidak akan menyentak saat gigi dipindahkan sekalipun pengemudi mencoba menambah injakan pada pedal gas pada saat yang sama.   

Baca juga : Dua Varian Wuling Hadir di Indonesia

Dengan tidak adanya pedal kopling juga dapat menghilangkan kebiasaan buruk pengemudi mulai dari kebiasaan menekan pedal kopling secara tanggung saat macet (setengah kopling) hingga kebiasaan menggantungkan kaki di pedal kopling saat kendaraan sudah berjalan lancar yang dapat memperpendek usia pakai perangkat kopling. "Karena tidak ada pedal kopling, otomatis tidak akan terjadi risiko yang membuat kampas mudah aus dan cepat rusak," tutup Danang. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya