Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TAK bisa dipungkiri, perkembangan teknologi telah terjadi di hampir semua sektor kehidupan manusia. Teknologi penerbangan, peralatan dan persenjataan, komputer, gadget, kendaraan bermotor dan sebagainya, termasuk juga pengembangan teknologi pelumas atau oli mesin yang merupakan elemen penting untuk memberikan kenyamanan dalam berkendara.
Biasanya pemilik mobil tidak menyadari kalau performa mobilnya sudah mulai turun dan lebih boros bahan bakar, karena mereka pikir dengan melakukan servis rutin permasalahan sudah selesai, tak ada lagi yang perlu dikuatirkan. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya betul.
Walaupun sudah melakukan servis mobil secara berkala, bukan berarti tidak terjadi penyumbatan atau pengecilan pada saluran oli maupun penurunan performa mesin karena menurunnya kompresi mesin yang disebabkan oleh kerak oli.
''Ada kerak karbon keras di dalam mesin yang tidak bisa dibersihkan dengan chemical yang umum dijual di pasaran. Kerak karbon tersebut juga tidak bisa dibersihkan secara manual tanpa melakukan turun mesin. Akibatnya, uang belasan juta rupiah dan lebih dari satu minggu waktu yang harus dikorbankan konsumen sebagai kompensasi atas proses turun mesin tersebut,'' jelas Direktur BG Indonesia Judi P.Pangestu di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 yang digelar di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Kamis (10/8).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tidak hanya bisa menciptakan formula dari bahan synthetic detergent (Engine Performance Restoration/BG-EPR) yang mampu membersihkan seluruh ruang oli mesin saja, namun juga mampu meningkatkan proteksi dan performa mesin dengan BG-MOA, yakni oil additive yang kompatibel dengan semua oli termasuk oli full synthetic sampai dengan standard API SN, OW20, berfungsi menghambat penguapan oli, menjaga ruang oli tetap bersih dari Oil Sludge dan menjaga ring piston tetap fleksibel.
Selain itu, ada lagi chemical carbon cleaner (BG-44K) yang penggunaannya cukup dituangkan ke dalam tangki bensin. Produk ini akan membersihkan saluran bahan bakar dari pompa bensin sampai katalitik konverter di saluran gas buang. Ini bisa mengatasi mesin bergetar, ngelitik dan performa mesin menurun karena kerak karbon di injektor, intake valve dan ruang bakar dengan satu tangki bahan bakar.
''Jangan menunggu mobil rusak dulu, karena dengan teknologi yang kita miliki itu, mobil akan lebih awet, performa mesin meningkat serta hemat bahan bakar. Dan proses pengerjaannya kita lakukan tidak lebih dari satu jam. Ini berlaku juga untuk mobil klasik atau mobil tua sekalipun,'' tambah Judi.
Saat ini, di banyak negara yang maju, kebiasaan membawa mobil yang rusak ke bengkel untuk melakukan turun mesin bukan jamannya lagi. Teknologi perawatan mobil telah sedemikian maju dan membantu banyak orang untuk menghemat banyak waktu, tenaga dan tentu saja biaya. Ini yang belum banyak dipahami oleh masyarakat.
''Waktu itu mobil saya mengeluarkan asap putih tebal dari knalpot, padahal saya harus segera berangkat ke Surabaya. Bengkel resmi tempat saya biasa melakukan servis mengatakan mobil harus turun mesin dengan biaya perbaikan sebesar 17 juta rupiah dan mobil juga harus 'menginap' selama 10 hari di bengkel,'' kata Jemy, konsumen BG Indonesia saat menceritakan pengalamannya.
''Untung saya tidak jadi servis ke bengkel itu, karena begitu saya masuk ke bengkel BG Indonesia, tidak sampai satu jam asap putih tebal hilang dan tarikan mobil pun terasa lebih enteng. Biaya yang saya keluarkan hanya 900an ribu rupiah,'' ujarnya.
Jadi, kalau teknologi mampu memberikan banyak manfaat positif bagi manusia, gak ada salahnya mencoba. (Zen)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved