Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KANTOR Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyelenggarakan kegiatan Gebyar Melayu Pesisir (GMP) seri-2 pada hari Senin (23/8) hingga Minggu (29/8).
Kegiatan ini merupakan lanjutan penyelenggaraan GMP seri-1 yang telah diselenggarakan pada 3 Maret 2021 yang lalu. GMP seri-2 dikemas dengan empat kegiatan utama yaitu opening ceremony, showcasing UMKM di Singapura, business coaching/webinar, serta business matching pembiayaan. Opening ceremony dilakukan secara hybrid di 2 (dua) lokasi, yaitu secara virtual di Kota Batam dan secara fisik di Suntec City Mall, Singapura.
Acara pembukaan dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono, Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo dan Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Dalam rangkaian Opening Ceremony GMP seri 2, secara resmi juga dibuka pameran UMKM unggulan Provinsi Kepri di Singapura. UMKM tersebut merupakan hasil kerja sama antara KPw Bank Indonesia di Singapura dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. 35 (tiga puluh lima) UMKM unggulan dari berbagai wilayah di Provinsi Kepri diikutsertakan dalam pameran UMKM Kepri di Suntec City Mall Singapura selama 11 hari dari tanggal 19 s.d 29 Agustus 2021. UMKM yang dihadirkan ini merupakan hasil kurasi dari 4 (empat) agregator Singapura mulai dari kain, fashion, kriya maupun makanan.
Teten Masduki menjelaskan kerja cerdas adalah kunci menjadikan UMKM kita tetap bisa bertahan dan terus eksis, disamping UMKM juga harus kreatif memanfaatkan setiap peluang yang ada dan terus beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada, guna mendukung keberlangsungan usaha di tengah era digital seperti saat ini.
Dalam sambutannya, Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KPw Bank Indonesia Kepri dan Pemerintah Provinsi Kepri. Beliau menambahkan, “Pada saat pandemi Covid-19 ini memang penuh dengan tantangan, namun dengan GMP seri 2 ini mari bangkitkan ekonomi dengan menerapkan proses yang sangat adatif, inovatif, dan kolaboratif sehingga bisa mendorong UMKM sebagai kekuatan baru dan menjadi simbol kebangkitan perekonomian nasional nantinya”.
Doni Primanto Joewono juga menyampaikan bahwa Provinsi Kepri sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia, memiliki tantangan tersendiri dalam menghadapi kondisi pandemi saat ini. Ekonomi Provinsi Kepri ditopang oleh konsumsi kedua negara tersebut. Penerapan QRIS Cross Border dapat memudahkan transaksi penjualan barang dengan negara tetangga di perbatasan.
Suryo Pratomo mengapresiasi kerja keras dan partisipasi 35 pelaku UMKM peserta pameran. Beliau mengatakan bahwa Singapura merupakan pintu masuk menuju pasar global yang menjanjikan bagi UMKM Indonesia. Oleh karena itu pameran UMKM digelar di negara tersebut menjadi kegiatan awal yang baik bagi kemajuan UMKM Kepri.
Ansar Ahmad menyampaikan terdapat enam strategi bagi UMKM untuk tetap terus berkompetisi di era persaingan yang sangat cepat seperti saat ini yaitu: pertama, memperbaiki kinerja UMKM di sisi suplai agar bisa bersaing secara global. Kedua, memberikan pemahaman akan legalitas UMKM itu sendiri seperti izin usaha, legalitas, dan perpajakan agar pelaku UMKM paham terhadap kewajiban berusahanya. Ketiga, membantu memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mengakses permodalan melalui perbankan. Ke empat, memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM agar bisa mengelola secara baik setiap usahanya. Ke lima, melakukan standarisasi produk UMKM agar bisa diterima pasar dan terakhir, mendorong inovasi produk serta memperluas pasar bagi pelaku UMKM itu sendiri.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan beberapa kegiatan yang diperuntukkan untuk mendukung bangkitnya kembali sektor ekonomi di Provinsi Kepri diantaranya:
Kegiatan GMP ini diharapkan dapat mendorong penciptaan nilai tambah bagi artisan Provinsi Kepri khususnya memperluas akses pasar UMKM baik di domestik maupun ke luar negeri, memperluas akses keuangan UMKM, mendorong peningkatan literasi ekonomi serta mendorong percepatan ekonomi dan keuangan digital.(*)
CATATAN:
Ini merupakan salah satu dari 11 karya peserta terpilih dari 76 karya peserta Workshop Penulisan Artikel Populer yang masuk. Workshop ini merupakan sesi ke tiga dari rangkaian pelatihan yang dipercayakan Departemen Komunikasi Bank Indonesia kepada Sekolah Jurnalistik Media Indonesia (SJMI).
Pada pelatihan yang dilaksanakan secara daring, 23-24 September 2021 lalu, diikuti oleh 100 peserta dari Kantor Perwakilan Wilayah se-Indonesia serta Luar Negeri selain peserta perwakilan dari Kantor Pusat.
Workshop hari pertama diisi narasumber dari Media Indonesia (Teguh Nirwahyudi) serta dua narasumber dari Bank Indonesia (Kristianus Pramudito dan Puji Astuti). Pada hari kedua berisi kegiatan evaluasi tulisan dari para peserta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved