Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PANDEMI covid-19 menyisakan berbagai permasalahan pada dunia pendidikan. Sebagian besar siswa telah kehilangan kesempatan belajar, kesulitan belajar bahkan gairah belajar. Mereka telah belajar dengan keras namun tetap mendapatkan nilai hasil belajar kognitif dan psikomotor yang tidak memuaskan.
Jadwal belajar yang padat dan berbagai materi telah dilahap habis, tetapi tetap saja kekecewaan yang diperoleh ketika hasil nilai belajar diumumkan. Apa yang salah?
Kesalahannya ada pada gaya belajar yang tidak memungkinkan peserta didik untuk memahami materi ajar yang telah diberikan. Proses belajar secara cerdas merupakan salah satu cara untuk menjawab permasalahan tersebut. Belajar secara cerdas merujuk pada gaya belajar yang lebih cerdas, menarik, menyenangkan, efektif, dan kreatif. Hal tersebut mengandung makna bahwa belajar smart, adalah belajar yang penuh dengan daya inovasi, kreatif secara simple, mind, aplicatif, rational dan trick (SMART).
Aktivitas belajar seperti ini sangat menentukan hasil akhir dari proses belajar yang diharapkan. Konsep belajar smart jauh berbeda bila dibandingkan dengan apa yang kita bayangkan dengan konsep study hard. Prinsip pembelajaran SMART bisa dilaksanakan melalui pendekatan pembelajaran MIKIR. Pembelajaran MIKIR yang dikembangkan oleh Tanoto Foundation ini merupakan penanaman prinsip belajar melalui pembelajaran kreatif dan bermakna. Dengan pendekatan MIKIR peserta didik diminta secara langsung untuk melalui tahap-tahap mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi. Apa yang harus dilakukan agar pembelajaran dengan konsep MIKIR berjalan dengan baik?
Buatlah cara belajar kita menjadi sederhana, menyenangkan, mudah diaplikasikan, dan rasional dengan selalu mencari strategi dan trik yang jitu dalam memahami materi ajar. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan memahami piramida pembelajaran yang merupakan suatu bentuk penjelasan bagaimana cara agar siswa mampu menguasai materi pelajaran dengan cepat dan lebih cerdas.
Konsep utamanya adalah seperti piramida belajar Edgar Dale yang menyatakan bahwa hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman konkrit, kenyataan yang ada dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal. Secara garis besar piramida belajar membagi dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran aktif dan pasif.
Pada model pembelajaran yang melibatkan proses membaca memberikan andil penguasaan materi 10%, mendengarkan 20%, dan melihatnya secara langsung memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 30%. Jika model belajar seperti ini masih kita terapkan dengan hanya melalui membaca dan mendengar tanpa ditindaklanjuti dengan perbuatan, hal yang mungkin terjadi adalah kita harus belajar dengan sekeras-kerasnya.
Bandingkan dengan model pembelajaran aktif, di mana ketika kita akan mengatakan, mengajarkan, atau berdiskusi, maka hal ini memberikan 70% pemahaman terhadap materi yang dikuasai. Selain itu jika kita aktif melakukan atau mengaplikasikan ilmu, hal tersebut berkontribusi 90% terhadap pemahaman materi pelajaran.
Faktor eksternal
Syaulina dalam bukunya Study Smarter Not Harder telah memberikan beberapa tips untuk belajar smart. Pertama aturlah waktu belajar secara efisien dengan belajar setiap hari sesuai jadwal yang telah dibuat, bukan kebut satu malam dengan menerapkan belajar ketika kita berada pada kondisi yang baik dan betul-betul siap untuk belajar. Meskipun secara mental siswa kita berada dalam kondisi yang paling siap, faktor-faktor eksternal juga berperan dalam menentukan kapan waktu yang baik untuk belajar.
Kedua, belajar di tempat yang nyaman, paling disenangi dan jika memungkinkan hiasilah dengan gambar-gambar dan kata-kata motivasi. Ketiga, pelajari teknik belajar yang efektif dengan berpedoman pada teknik penyebaran waktu di mana lebih baik belajar 3 x 1 jam perhari dari pada 1 x 3 jam.
Keempat, pelajari teknik mengingat, membaca dan menulis cepat dan belajar dengan aktif dan minat besar yang mendorong berbagai informasi dan pengetahuan bisa diserap. Kelima, pelajari cara berfikir logis, rasional, objektif, dan inovatif karena selama ini kita belum bisa memaksimalkan fungsi otak sehingga potensi yang dimiliki otak kita tidak dipacu untuk berprestasi.
Sebagai pendidik kita bisa memberikan beberapa teknik tertentu yang dianggap baik bagi siswa untuk menguasai materi pembelajaran. Misalnya siswa diajak untuk belajar dengan menggunakan multimedia. Carilah situs edukatif yang menawarkan materi pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Baik berupa video-video pendidikan, gambar-gambar, maupun informasi lainnya.
Belajar secara cerdas dapat dilakukan dengan membentuk kelompok belajar kecil dan terbatas yaitu proses belajar dalam kelompok tersebut dilakukan secara rutin. Hal ini sangat memudahkan siswa karena dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap materi karena bisa saling berbagi pemahaman dengan teman-temannya.
Belajar smart juga bisa dilakukan siswa dengan cara menjadi tutor atau guru yang mengajar teman lainnya, atau kita juga bisa mengajak siswa agar berani melakukan diskusi. Dengan berdiskusi akan memacu kreativitas siswa dalam mengembangkan konsep materi sehingga pemahaman siswa semakin berkembang. Jika memungkinkan siswa bisa kita ajak untuk menulis artikel atau karangan lainnya. Hal ini paling sulit untuk dilakukan siswa karena tidak semua siswa suka menulis meskipun pada kenyataannya semua siswa bisa menulis.
Pemahaman materi
Sesuatu yang paling cerdas dilakukan siswa dalam belajar adalah mengaplikasikan ilmu atau teori yang didapat dalam kenyataan kehidupan nyata. Ini jelas sekali sangat membantu mereka dalam memahami materi pelajaran. Aplikasikanlah teori-teori yang dipelajari dalam kelas, dari buku, atau dari sumber belajar lainnya dalam bentuk aplikasi kehidupan nyata. Terkadang walaupun siswa sudah melakukan langkah-langkah di atas, tetapi jika mereka tidak mengaplikasikan ilmu tersebut, akan berlalu begitu saja. Oleh karena itu, biarpun sedikit, ajaklah peserta didik untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat dalam kehidupan sesungguhnya.
Semua kegiatan pembelajaran secara cerdas tersebut bisa diaplikasikan dengan baik kepada peserta didik melalui pendekatan pembelajaran MIKIR. Pendekatan MIKIR yang merupakan proses pembelajaran SMART setidaknya menjadi satu solusi peningkatan pembelajaran siswa yang bermakna saat pandemi covid-19 melanda negeri ini.
Mulailah mengubah paradigma belajar dari belajar dengan keras menjadi belajar dengan cerdas. Kembangkanlah kemampuan belajar yang tepat, benar, dan efisien dengan mengenal dan mempertajam kemampuan kita sebagai pendidik, sehingga proses dan hasil pembelajaran menjadi optimal dan lebih baik. Tentunya hal ini akan membantu siswa kita dalam menguasai materi pelajaran.
Abdullah, Peserta Peningkatan Skill Menulis bagi Tenaga Pengajar Se-Indonesia
Mentari Intercultural School menggandeng Positive Education Schools Association (PESA) untuk mengadopsi Positive Education sebagai pendekatan utama dalam proses belajar mengajar.
Salah satu usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu dan uji kompetensi tenaga pendidik di Indonesia adalah dengan memberikan sertifikasi guru,.
KONDISI ruang kelas di Madrasah Tsanawiyah Swasta Teungku Chik Dayah Cut Tiro, Kabupaten Pidie, Aceh, sangat memprihatinkan.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Ketiga panel yang didonasikan telah dilengkapi dengan teknologi digital untuk mendukung konektivitas, meningkatkan keamanan, keandalan dan efisiensi pendistribusian listrik.
Papan tulis digital ini juga dilengkapi kamera resolusi tinggi, support wireless screen dari berbagai perangkat dan fitur canggih lainnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved