Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
BANJIR selalu menjadi problem bagi berbagai wilayah di Indonesia. Kawasan selatan Jawa Tengah dalam waktu beberapa hari ini dilanda banjir. Secara geografis dan topografis wilayah selatan Jawa merupakan dataran rendah tempat bermuaranya sungai-sungai besar. Banjir di daerah Banyumas sebenarnya sudah berlangsung lama dari masa ke masa dan selalu mendatangkan korban terutama kerusakan infrastruktur dan juga pertanian. Sebagai sebuah bencana mestinya banjir bisa diminimalisir korbannya karena sudah berlangsung lama.
Nenek moyang kita pun sudah memberikan peringatan dalam berbagai saluran, satu di antaranya melalui tradisi lisan. Di kawasan Banyumas ada tradisi lisan yang berkaitan dengan banjir yang berbunyi besuk bakal hana betik mangan mangar yang terjemahannya pada suatu masa ada ikan yang akan makan bunga kelapa. Tradisi ini sangat mendalam jika direnungkan. Karena bagaimana mungkin ikan yang biasa hidup di sungai bisa makan bunga kelapa.
Meskipun sebagai sebuah tradisi tentu tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Namun tradisi lisan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat mestinya bisa menjadi semacam peringatan dini. Karena jika tradisi lisan itu masih terpelihara, ketika terjadi peristiwa banjir maupun tsunami, secara budaya, masyarakat sudah siap. Wilayah Indonesia sebagai ring of fire yang membuat gempa, baik vulkanis maupun tektonik bisa terjadi kapan saja. Berbagai penelitian yang telah dikeluarkan ada kemungkinan terjadi gempa besar yang mengakibatkan tsunami, banjir, tanah longsor dan bencana lainnya.
Tradisi lisan yang berkaitan dengan berbagai peristiwa baik alam maupun budaya dan sosial sebenarnya di setiap kelompok masyarakat sudah ada. Tradisi lisan (oral tradition) sejatinya cerminan dari perilaku atau peristiwa yang terjadi pada masyarakat pendukungnya. Untuk itu sudah waktunya kita menginventarisir tradisi lisan yang ada di masyarakat. Dengan pendekatan kebudayaan yang hidup di masyarakat maka akan lebih mudah diterima karena menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Selain dalam tradisi lisan, peristiwa-peristiwa alam juga dicatat dalam berbagai media. Ada dalam bentuk nama-nama kampung, karya-karya pertunjukkan, cerita sastra dan juga karya lukis.
Banjir dalam karya Raden Saleh
Peristiwa banjir di Banyumas juga dicatat oleh William Barrington D’Almeida yang pada 1862 pernah mengadakan perjalanan di Jawa. Dalam perjalanannya itu ia juga ke Banyumas, Kedu dan sekitarnya. Ia menyaksikan betapa banjir besar telah terjadi di Banyumas dan mengakibatkan kerusakan dan kehidupan yang susah bagi warganya. Pada tahun sebelumnya di Banyumas juga dilanda banjir besar selama 4 hari 4 malam pada 21–23 Februari 1861.
Rentetan banjir ini tentu saja membuat wilayah ini semakin parah menerima akibatnya. Meskipun berdasarkan catatan dari koran kita belum menemukan sumber berapa banyak korban pada masa itu. Tentu ini membutuhkan penelitian lanjutan.
Dalam perjalanan dari Jawa, William Barrington mampir di galeri Raden Saleh. Ia menemui Raden Saleh sedang menyelesaikan lukisan banjir menakutkan yang melanda pedalaman Jawa pada tahun-tahun yang telah berlalu. Lukisan itu kemudian diberi judul Watersnood op Midden Java yang kadang disebut juga Overstroming op Java.
Terlihat dalam lukisan itu adalah adegan seorang wedana yang melambaikan tangan seolah minta bantuan. Didekatnya seorang anak lelaki dengan pandang mata penuh ketakutan dan seorang perempuan tua memeluk erat leher putranya yang telah berenang dengan beban sangat berharga menuju tempat yang lebih aman untuk sementara. Terlihat pula seorang ibu muda kelihatan kehilangan seluruh ingatan akibat bahaya di sekitarnya dalam keadaan merenungi bayinya yang ia peluk erat ke dadanya, seolah berharap bahwa kehangatannya akan membangkitkan kehidupan yang masih ada harapan.
Beberapa orang terlihat berenang menuju dan berharap mencapai tempat berlindung sebelum kekuatan mereka habis. Analisis terhadap lukisan Raden Saleh ini mungkin akan berbeda-beda setiap orang. Namun mengingat William Barrington mengalami sendiri peristiwa dan juga bertemu dengan Raden Saleh, tentu bisa menjadi referensi bahwa Banyumas adalah wilayah yang rawan terhadap banjir.
Setelah Raden Saleh menyelesaikan dua lukisannya yaitu Watersnood op Midden Java und Een gezigt op de Megamendong in de Preanger, ia menggantungkan lukisannya di galerinya di Cikini dan membuka untuk masyarakat umum. Di samping itu ia memberikan sumbangan yang disalurkan melalui Djati-gesticht sebuah yayasan sosial. Ini menunjukkan bahwa seorang seniman sejatinya adalah makhluk sosial pula yang peduli terhadap sesamanya. Seperti yang dilakukan oleh Raden Saleh ia memainkan peran ganda sebagai seniman tetapi juga dermawan.
Lukisan Banjir Jawa Tengah ini kemudian di kirimkan ke Raja Belanda Willem III dari Batavia ke Belanda pada 1862 dan kemungkinan ditempatkan di koleksi seni Huis van Oranje Nassau, namun sekarang sudah tidak ditemukan lagi sebagai inventaris Huis van Oranje Nassau. Werner Kraus dalam bukunya Raden Saleh mengatakan bahwa ia mendapatkan gambar tersebut dari sebuah foto lukisan tua dalam koleksi foto Koninklijk Instituut voor de Tropen Amsterdam dengan keterangan Banjir Jawa Tengah 1863–1876 dilukis oleh Raden Saleh, litografi oleh CW Mieling, 32 x 44 cm.
Dengan melihat karya lukis Raden Saleh ini bisa menjadi renungan bersama bahwa seniman selalu punya cara dan media untuk mengungkapkan kegelisahannya dalam menghasilkan karyanya. Seniman selalu punya daya kreatif dan imajinasi untuk membaca peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan perspektifnya masing-masing. Untuk itu seniman mempunyai peranan cukup penting dalam konteks pembangunan kebangsaan.
SEBUAH karakter yang digambarkan sebagai sosok animasi gadis kecil yang menggemaskan dengan rambut merah dan mata besar menghiasi dinding yang ditempeli sejumlah lukisan.
SBY mengungkapkan, lukisan tersebut menggambarkan dua sisi kehidupan dunia saat ini yakni kekerasan akibat perang dan pentingnya berdamai dengan alam.
Menandai perjalanan 22 tahunnya, Global Auction menyelenggarakan acara spesial bertajuk Global Auction’s 22nd Anniversary Sale: Southeast Asian, Chinese, Modern and Contemporary Art
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program unggulan KBRI Bangkok, yaitu Trade, Tourism, Investment, and Cultural Forum (TTICF), yang telah berlangsung sejak 2022.
LUKISAN pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai, mencuri perhatian Presiden Prancis Emmanuel Macron saat menyambangi Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5).
Kensington Palace membagikan empat potret yang digambar Putri Catherine bersama ketiga anaknya, George, Charlotte, dan Louis, dalam unggahan media sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved