Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
MINIMNYA turnamen berskala internasional di Tanah Air tidak harus mematikan kreativitas para pelaku olahraga. Hanya, mereka memang harus pandai-pandai dalam mencari pendanaan untuk kegiatan tersebut, sebab pemerintah memang tidak memberikan bantuan dana secara langsung.
Pernyataan tersebut dilontarkan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, seusai meresmikan kerja sama ajang balap motocross MXGP dengan maskapai Sriwijaya Air di Jakarta, kemarin. Imam mengatakan kerja sama itu menandai dimulainya kolaborasi besar antara swasta dan pemerintah.
Sebagai simbol kerja sama, dilakukan pemasangan stiker di salah satu pesawat Sriwijaya Air di GMF Aerosia Bandara Soekarno Hatta dan nantinya ditempel juga di seluruh armada yang berjumlah 52 unit. “Pemerintah tidak bisa berjuang sendiri. Harus ada pihak swasta yang membantu dengan potensi pendanaan besar agar semua ajang internasional berjalan lancar,” kata Imam saat memberikan sambutan.
““Logo ini akan kami pasangkan di 52 pesawat yang kami miliki. Ini salah satu bentuk dukungan yang kami lakukan karena dari olahraga ini mampu membawa nama Indonesia ke dunia internasional. Kejuaraan ini bakal menjadi perhatian dunia. Makanya kami mendukung penuh,” kata Chandra Lie menambahkan,” kata Presdir Sriwijaya Air Chandra Lie di sela launching logo.
Pada ajang MXGP yang digelar awal Maret mendatang tersebut, Indonesia akan menurunkan 10 crosser yang terdiri atas delapan laki-laki dan dua perempuan. Mereka akan berlaga di kelas MX2. Diakui Ketua Umum PP IMI Sadikin Aksa, kesempatan untuk berkompetisi agak berat.
“Kami dapat informasi bahwa 29 crosser yang sudah terdaftar. Itu berarti hanya tinggal tersisa satu tempat. Setiap kelas memang dibatasi hanya 30 peserta. Sementara itu, jumlah negara yang confirm datang berjumlah 21 dan kemungkinan besar tidak bertambah,” kata Sadikin.
“Sebenarnya crosser Indonesia walau mendapat wild card karena menjadi penyelenggara tetap memiliki tantangan yang besar. Pasalnya, mereka belum pernah ikut kejuaraan internasional. Jadi, ajang itu sekadar pengalaman.”
Sadikin mengatakan pengerjaan sirkuit di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, sampai saat ini belum rampung dan baru 30% karena ada beberapa kendala terkait dengan infrastruktur. Dia menargetkan tengah bulan ini sudah bisa diresmikan.
“Saya pribadi berharap dan tentu kita semua ingin sirkuit di Pangkal Pinang sudah selesai sebelum ajang berlangsung. Pasalnya, MXGP itu sangat bergengsi dan kita sangat berkepentingan,” ujar Sadikin. (Beo/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved