Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
TIM Piala Davis Inggris sukses menapak perempat final setelah menang 3-2 atas Kanada dalam Grup Dunia Piala Davis 2017 di TD Place Arena, Ottawa. Uniknya, kelolosan tim ‘Negeri Ratu Elizabeth’ itu didapat dengan tidak lazim.
Betapa tidak? Inggris bisa lolos hanya karena salah satu pemain Kanada didiskualifikasi.
Petenis muda Denis Shapovalov-lah yang menjadi biang kerok kegagalan Kanada. Petenis berdarah Israel kelahiran Kanada itu didiskualifikasi karena memukul bola dengan sangat kencang lantaran merasa kecewa. Sialnya, bola itu tanpa sengaja menghantam mata kiri wasit Arnaud Gabas. Akibatnya, sang wasit mengalami luka memar cukup parah hingga harus mendapatkan perawatan medis.
Peristiwa itu terjadi saat Shapovalov tengah dalam posisi tertinggal setelah kalah di dua set pertama dengan skor 3-6, 4-6 saat menghadapi Kyle Edmund. Di set ketiga gim ketiga, servis Shapovalov patah sehingga dia tertinggal 1-2 dari Edmund. Shapovalov yang emosi lantas memukul bola yang tengah ia pegang ke arah penonton.
Wasit lainnya, Brian Earley, yang menyaksikan peristiwa itu langsung menyatakan diskualifikasi. Pihak ITF sudah memberi keterangan bahwa Shapovalov sudah menemui Gabbas dan memohon maaf.
“Saya merasa sangat malu dan sangat menyesal karena mengecewakan tim, mengecewakan negara, berperilaku dalam cara yang tidak akan pernah saya inginkan. Saya berjanji itu yang terakhir. Saya akan belajar dari ini dan melupakannya,” kata Shapovalov.
“Saya ingin meminta maaf kepada umpire, wasit, dan semua ofisial ITF. Saya benar-benar menjadi penyebab kegagalan tim,” lanjut petenis berusia 17 tahun tersebut.
Dengan didiskualifikasinya Shapovalov, Inggris menang 3-2 atas Kanada. “Cara yang aneh untuk menyelesaikan pertandingan, saya belum pernah menjadi bagian dari cara ini,” kata Edmund.
Tim Davis Inggris kali ini tidak diperkuat petenis nomor satu dunia Andy Maurray akibat cedera. Sebaliknya, Kanada pun kehilangan petenis terbaiknya, Milos Raonic, yang merupakan petenis nomor empat dunia, juga lantaran cedera.
Sementara itu, kapten tidak bermain tim Piala Davis Inggris, Leon Smith, menunjukkan simpatinya untuk Shapovalov. Menurut Smith, ia bisa memaklumi perbuatan Shapovalov dengan usianya yang masih belia.
“Memang disayangkan kejadian itu, tapi saya pikir ia masih sangat belia. Dia punya bakat besar dan kini dia dapat pengalaman hebat dari kejadian itu,” ujar Smith.
“Kunci kemenangan kami ialah Kyle (Edmund). Ia sudah bermain baik pada Jumat dan itu kembali dia pertontonkan hari ini (kemarin),” imbuhnya.
Masih mulus
Pada pertandingan Piala Davis lainnya, usaha Argentina untuk mempertahankan gelar Davis Cup masih berlanjut setelah Carlos Berloq menundukkan petenis Italia, Paolo Lorenzi, sehingga menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Berloq yang merupakan peringkat ke-81 dunia menundukkan Lorenzi, petenis peringkat 43, dengan skor 4-6, 6-4, 6-1, 3-6, 6-3.
Pertandingan kelima antara Guido Pella dan Andreas Seppi selanjutnya bakal jadi penentu siapa yang berhak atas tiket perempat final. Bila berhasil lolos ke perempat final, Argentina bakal berhadapan dengan Belgia. (AFP/AP/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved