Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
KOMPETISI bola basket kasta tertinggi di Tanah Air, Indonesian Basketball League (IBL) 2017, bakal dimulai pada 20 Januari nanti. Beberapa inovasi dari segi format kompetisi hingga penggunaan pemain asing diharapkan membuat IBL 2017 lebih atraktif. IBL 2017 akan diikuti 11 tim yang dibagi dalam dua divisi, yakni divisi putih dan divisi merah. Divisi merah diisi CLS Knights Surabaya, SM Pertamina, Bank BJB Garuda Bandung, JNE Siliwangi, dan Bima Perkasa Jogja.
Divisi putih diisi Pelita Jaya, W88 News Aspac Jakarta, Hangtuah Symsel, Satya Wacana Salatiga, NSH, dan Pasific Caesar. Nantinya, tim dalam satu divisi bakal bertemu sebanyak dua kali, yaitu laga tandang dan laga kandang. Tim-tim tersebut juga bakal bertemu dengan tim di divisi berbeda sebanyak satu kali. Inovasi dalam regulasi pemain asing juga dibuat. Panitia menyediakan nama-nama pemain asing yang bisa dipilih klub. Untuk musim ini, ada 20 pemain asing yang akan meramaikan kompetisi.
“Ini adalah salah satu usaha yang ditawarkan untuk membuat IBL 2017 ini semakin menarik. Setiap klub kami wajibkan menggunakan maksimal dua pemain asing agar setiap klub bisa lebih kompetitif, “ kata Direktur Utama IBL Hasan Gozali, Selasa (10/1). Hasan menjelaskan tim yang sudah memiliki pemain naturalisasi hanya boleh menambah satu pemain asing. CLS Knights dan Aspac sudah memiliki satu pemain naturalisasi hingga hanya boleh menggunakan satu pemain asing.
Dari 20 nama pemain asing, ada satu nama yang tidak terlalu asing karena sudah bermain di Perbasi Cup 2016. Pemain tersebut ialah Jarron Tevanti Crump. Crump yang dalam Perbasi Cup 2016 lalu membela CLS Knights sebagai point guard kali ini akan berseragam Satya Wacana. Bergabungnya pemain asing pada IBL 2017 disambut baik oleh manajer timnas basket Indonesia, Suhadi. Menurut dia, dengan adanya pemain asing, permainan akan semakin ketat dan itu menguntungkan timnas yang dipersiapkan untuk menghadapi SEA Games Malaysia 2017.
“Saya pikir dengan adanya pemain asing sangat menguntungkan. Karena bukan saja akan memberikan warna dalam kompetisi, melainkan juga akan menambah kemampuan pebasket lokal,” ujarnya. Apalagi, kata dia, kompetisi dengan menggunakan jasa pemain asing pun dilakukan beberapa negara ASEAN. “Justru kalau kompetisi kita tidak menggunakan pemain asing akan ketinggalan. Makanya kami akan memaksimalkan kompetisi untuk memantau pemain. Soal pemilihan pemain bergantung pada pelatih (Wahyu Widayat Jati).” Soal target di SEA Games 2017, Suhadi menegaskan minimal menyamai perolehan medali pada SEA Games 2015 di Singapura yaitu medali perak. Filipina hingga saat ini masih menjadi pesaing utama Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved