Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
ANDY Murray awal pekan ini mencetak sejarah dengan menjadi petenis Inggris pertama yang menempati rangking satu dunia.
Ia merebut posisi nomor satu dunia itu dari tangan Novak Djokovic setelah memenangi turnamen level Masters 1000 di Paris, Prancis.
Masalahnya ialah posisi petenis kelahiran Skotlandia itu belum benar-benar aman.
Dengan keunggulan poin hanya 405, Murray yang kini mengoleksi 11.815 poin masih amat mungkin digeser petenis Serbia tersebut sebelum pergantian tahun.
Syaratnya, Djokovic harus bisa merebut poin sebanyak-banyaknya di turnamen penutup musim, Final ATP World Tour, yang hanya diikuti delapan petenis papan atas dunia.
Pasalnya, ada 1.500 poin maksimal yang bisa diperebutkan delapan petenis hingga partai final di O2 Arena, London, nanti.
Untuk mendapatkam poin maksimal tersebut, petenis harus mampu memenangi lima pertandingan hingga menjadi juara.
Saat di fase Grup, setiap kemenangan akan diganjar dengan 200 poin.
Jumlah tersebut digandakan jika petenis mampu memenangi laga semifinal.
Di final, petenis juara akan dianugerahi hingga 500 poin selain gelar juara.
Jika melihat performa buruk Djokovic di beberapa turnamen terakhir, peluang Murray untuk mempertahankan predikat petenis nomor satu dunia memang terbentang. Apalagi turnamen yang berlangsung 13-20 November itu berlangsung di 'rumah' Murray.
Selain itu, kondisi psikologis kedua petenis juga dalam keadaan berbeda.
Murray yang tahun ini juga merebut medali emas Olimpiade Rio 2016 sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi.
Sebaliknya, Djokovic yang tahun ini merebut gelar juara grand slam Prancis Terbuka sedang mengalami masalah motivasi sehingga penampilannya kerap tidak stabil.
Dengan kondisi tersebut, Stanislas Wawrinka yang menjadi rival Murray di Grup John McEnroe yakin Murray bakal mempertahankan predikat nomor satu dunia.
Ia telah membuktikannya dengan memenangi sejumlah laga sulit.
"Dia melakukan dengan baik, mengatasi tekanan yang ada. Dia memenangi Wimbledon dan meraih medali Olimpiade. Jadi, dia tahu bagaimana mengatasi tekanan. Saya yakin dia sangat ingin meraih gelar Final ATP World Tour di London. Dia dalam performa terbaiknya saat ini dan akan menjadi lawan yang sulit dikalahkan," kata Wawrinka.
Bagi Djokovic, tidak ada jalan lain untuk kembali merebut mahkota selain melaju sampai ke partai puncak.
Seandainya mereka bertemu di final dan berakhir dengan kemenangan Djokovic, petenis Serbia itu dipastikan kembali mengakhiri musim kompetisi di peringkat satu dunia.
Jauh di depan
Bagi Murray, musim ini belumlah menjadi musim kompetisi terbaiknya karena ia belum bisa menyamai prestasi yang sudah diukir Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer yang sudah mengoleksi belasan trofi grand slam.
Meski demikian, ia mencari penuntasan sempurna tahun ini.
Murray mencetak rekor pribadi tahun ini dengan merebut delapan gelar juara, termasuk merebut medali emas Olimpiade dan Wimbledon. Empat turnamem terakhir di Beijing, Shanghai, Wina, dan Paris juga menjadi bukti ketangguhan Murray.
"Saya tidak terpikir untuk bisa mengejar mereka (Djokovic, Nadal, Federer). Masih jauh saya sampai di sana, tapi tentu saya percaya bisa mencapai ke sana. Jika Anda berada di belakang orang-orang seperti mereka, Anda akan merasa puas bisa mengejar mereka. Sangatlah bagus apa yang sudah mereka raih," tandasnya. (ATPWorldtour/Skysports/Gnr/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved