Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
DALAM rangka persiapan menyambut multiajang SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018, Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB Ikasi) melakukan seleksi nasional di Jakarta pada 5-7 November.
Ketua PB Ikasi Agus Suparmanto mengatakan peserta seleksi nasional tersebut merupakan atlet terbaik yang diambil dari ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016 dan beberapa atlet potensial lain yang direkomendasikan para pelatih dari tiap daerah.
Mereka nanti bakal diseleksi kembali dan akan ditetapkan menjadi 24 orang untuk dijadikan sebagai atlet nasional yang akan mewakili Indonesia di SEA Games dan Asian Games.
"Kita akan melakukan yang terbaik dan semaksimal mungkin dalam membina atlet-atlet anggar ini supaya bisa mengharumkan nama Indonesia, dan kita menargetkan bisa mendapatkan dua medali emas pada ajang SEA Games maupun Asian Games," ujar Agus saat meninjau lokasi seleksi di Cilandak Commercial Estate, Jakarta Selatan, Senin (7/11).
Untuk meningkatkan kemampuan para atlet, Agus telah melakukan kerja sama dengan Federasi Anggar Korea Selatan guna melakukan latihan bersama dan memberikan pengarahan serta memantau perkembangan atlet nasional.
"Atlet yang terpilih nanti akan melakukan joint training dengan para atlet dari Korea Selatan yang akan kami agendakan pada Desember mendatang," kata Agus.
Agus juga melihat potensi cabang olahraga anggar untuk meraih prestasi di kancah internasional dan mengharumkan nama Indonesia sangatlah besar.
Ia pun berharap dukungan dari berbagai pihak khususnya pemerintah terhadap para atlet.
"Kami harap pemerintah mulai turun dan terlibat dalam peningkatan karier dan memberikan motivasi serta semangat kepada para atlet untuk berlaga di ajang internasional," tukas Agus.
Wakil Ketua Pelaksana Seleksi Nasional, Khairuman, menambahkan bahwa seleksi tersebut diikuti 72 atlet terbaik dari berbagai provinsi.
Para atlet yang terpilih akan diserahkan ke Satlak Prima.
Dari cabang taekwondo, Pengurus Besar Persatuan Taekwondo Indonesia (PB TI) mengaku tidak ingin mengulangi kesalahan yang membuat mereka gagal lolos kualifikasi Olimpiade 2016.
Kesalahan yang paling berdampak paling besar ialah kurangnya jam terbang para atlet yang membuat mental mereka melemah di ajang internasional.
Karena itu, Kepala Bidang Binpres PB TI Rahmi Kurnia mengaku akan memperbanyak jam terbang atlet ke depan. (Gnr/Rul/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved