Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dewi dan Mai Hung Ogah Kalah

Budi Ernanto
20/10/2023 22:05
Dewi dan Mai Hung Ogah Kalah
Pecatur putri Indonesia WGM Dewi AA Citra.(MI/BUDI ERNANTO)

LAGA Dwi Tarung Internasional Japfa Chess Festival 2023 antara pecatur putri Indonesia WGM Dewi AA Citra dan WGM Nguyen Thi Mai Hung dari Vietnam berlangsung ketat. Sampai dengan babak ke-4, keduanya masih imbang 2-2.

Dewi sempat unggul 1,5-0,5 hingga babak ke-2, namun dia menelan kekalahan pada babak ke-3 dan bermain remis lawan Mai Hung di babak ke-4 dalam laga yang berlangsung Jumat (20/10) di Wisma Serbaguna Senayan Jakarta.

Pada laga babak ke-4 yang dimainkan sore hari sejak pukul 15.00 WIB tersebut,  dalam permainan akhir Dewi memiliki tiga bidak, satu Benteng, satu Kuda dan satu Gajah putih. Sedangkan Mai Hung memiliki empat bidak, satu Benteng, satu Kuda dan satu Gajah putih.

Dewi yang bermain dengan buah putih sebenarnya relatif unggul secara posisi. Karena memiliki tiga bidak saling mengikat F4, G5 dan H6. Dewi berpeluang besar untuk bisa mempromosikan salah satu dari tiga bidaknya dan meraih kemenangan.

Tapi Dewi yang mengantongi elo rating 2256 atau unggul 30 poin dibanding Mai Hung yang memiliki rating 2226 memutuskan menerima tawaran remis Mai Hung pada langkah ke-38 karena menilai ada risiko kalah jika memaksakan kemenangan.

"Memang secara posisi saya unggul tipis dari Mai Hung karena punya tiga bidak yang potensial promosi. Tapi dia unggul satu bidak dengan dua bidak bebas. Itu sebabnya saya tidak berani ambil risiko untuk memaksakan kemenangan," kata Dewi usai laga.

Baca juga: Susanto Megaranto Beruntung di Hari Kedua Japfa Chess Festival

"Saya masih sedikit trauma dengan kekalahan akibat blunder pada pertandingan babak ke-3 tadi pagi. Makanya saya putuskan menerima tawaran remis dari Mai Hung," imbuhnya. 

Bagi Dewi hasil remis di babak ke-4 bisa memberinya energi untuk lebih optimis menghadapi laga babak ke-5.

"Semoga di babak ke-5 besok saya sudah bisa melupakan sepenuhnya kekalahan akibat blunder di babak ke-3. Sehingga bisa bermain dengan baik dan memenangkan pertandingan," tandasnya. 

Pada kesempatan yang sama, sang lawan, WGM Nguyen Thi Mai Hung meski unggul satu bidak mengaku sulit untuk memaksakan kemenangan. Karena itu dia menawarkan remis pada Dewi.

"Saya memang unggul satu bidak. Tapi sulit untuk memaksakan kemenangan. Pertandingan memang mengarah ke remis. Karena itu saya menawarkan remis pada Dewi," kata Mai Hung. 

Sementara itu, pecatur putri Indonesia lainnya, yakni Theodora Walukow yang juga ikut Dwi Tarung makin tertinggal dari lawannya WGM Janelle Mae Frayna (Filipina). Berebeda dengan Dewi, Theodora memainkan laga catur kilat 3 menit plus increament 3 detik dan catur cepat 10 menit plus increament 5 detik secara online. 

Sampai dengan babak ke-5 dari 8 babak yang dijadwalkan Theodora tertinggal dengan skor 1-4. Theodora semakin tertinggal usai kembali menelan kekalahan pada babak ke-4 dan ke-5 yang berlangsung Jumat (20/10). 

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Percasi Kristianus Liem menegaskan Percasi tak mempermasalahkan jika Theodora kalah dari Frayna. Bagi Percasi, kata Kristianus, gelaran Dwi Tarung Theodora Walukow melawan Frayna bertujuan untuk memberi kesempatan kepada Theodora mengasah kemampuan dan menambah jam terbang. 

Baca juga: Resmi Dibuka, Japfa Chess Festival 2023 Diikuti 472 Pecatur

"Memang wajar jika Theodora kalah melawan Frayna. Karena lawannya kelasnya sudah GM. Sengaja kita pilihkan lawan yang kuat supaya Theodora dapat mengetahui tingkat permainannya. Sehingga dia semakin terpacu untuk berlatih lebih keras agar kualitas permainannya semakin meningkat dan mampu bersaing dengan pecatur-pecatur kuat," kata Kristianus.

Kristianus mengungkapkan pihaknya memberikan kesempatan kepada Theodora melakoni dwi tarung lawan Frayna karena prestasi yang ditorehkannya saat berlaga di PON 2020. 

"Theodora adalah peraih medali perunggu catur cepat PON. Dia juga sempat mengalahkan GMW Irene Kharisma Sukandar karenanya kita memberikan kesempatan kepadanya untuk tampil,” tutur Kristianus. 

"Bertanding melawan Frayna yang bergelar WGM harus menjadi tantangan bagi Theodora. Memacu motivasinya dia mampu menghadapi pecatur WGM. Tak masalah dia kalah. Yang terpenting dia mampu menampilkan permainan terbaik di setiap laga. Ini proses penting bagi Theodora untuk meningkatkan kualitas permainannya," pungkas Kristianus. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya