Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Timnas Kroasia dan Maroko Berebut Tempat Abadi di Qatar

Akmal Fauzi
16/12/2022 19:21
Timnas Kroasia dan Maroko Berebut Tempat Abadi di Qatar
Ilustrasi.(AFP.)

KROASIA dan Maroko menolak anggapan laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022 Qatar Stadion Internasional Khalifa, Doha, pada Sabtu (17/12) malam WIB, hanya sebatas laga hiburan. Kedua tim bertekad mempertaruhkan tempat abadi dalam perjalanan sejarah turnamen sepak bola terakbar empat tahunan itu.

Penyerang Kroasia, Andrej Kramaric, menegaskan timnya akan tetap tampil penuh semangat dan menganggap laga perebutan juara tiga Piala Dunia 2022 sebagai pertandingan penting. Pemain berusia 31 tahun itu meyakini tekad yang sama juga akan ditunjukkan para pemain Maroko yang ingin mencetak sejarah sebagai tim pertama asal Afrika yang bisa finis di posisi tiga Piala Dunia. Menurutnya, trofi atau medali Piala Dunia merupakan kebanggaan bagi seorang pemain sepak bola.

"Mereka (Maroko) berjuang untuk hidup mereka, karena jika Anda memenangkan medali di Piala Dunia, Anda menjadi pahlawan abadi di negara Anda. Hal yang sama akan kami lakukan," kata Kramaric.

Runner-up Piala Dunia 2018 itu gagal mengulangi capaian mencapai final di Piala Dunia Qatar setelah tumbang 0-3 dari Argentina. Sementara Maroko tidak bisa meneruskan catatan sejarah sebagai negara pertama dari benua Afrika yang merebut trofi Piala Dunia setelah tumbang dari Prancis dengan skor 2-0.

Menghadapi Maroko yang dikenal punya lini pertahanan solid, bakal jadi ujian berat bagi Kroasia. Itu sudah terlihat ketika kedua tim bertemu pada laga pembuka Grup F. Skuad berjuluk Vetreni kesulitan menembus pertahanan Singa Atlas--julukan Maroko-- pada laga yang berakhir imbang 0-0.

"Saya mengatakan kepada para pemain bahwa mereka harus tetap menegakkan kepala, bangga memberikan yang terbaik dan siap. Kami harus bersiap untuk bertarung memperebutkan tempat ketiga,” kata pelatih Kroasia Zlatco Dalic.

Bagi Maroko, kalah dari Prancis pada semifinal memang menyakitkan saat harapan dan dukungan muncul untuk mencatatkan sejarah di Piala Dunia. Namun mereka menang di hati penggemar sepak bola dunia. Para penggawa Maroko memberikan tepuk tangan dan lambaian tangan kepada para penonton itu sebelum melakukan sujud syukur berjemaah.

Kegagalan mereka ke final tidak diiringi tangis kesedihan melainkan haru kebanggaan. Singa Atlas telah menjejakkan inspirasi untuk tim dunia ketiga mengubah peta persaingan yang selama ini dikuasai kekuatan tim asal Eropa dan Amerika Latin. Kini, catatan sejarah mereka kembali ditunggu di perebutan juara ketiga.

Pelatih Maroko Walid Regragui mengakui laga melawan Kroasia akan sangat sulit. Menurutnya, kedua tim tidak hanya bertarung secara fisik, tetapi juga akan bertarung secara mental. 

Regragui akan melihat pemain yang siap untuk pertandingan nanti. "Akan sulit secara mental tetapi kami akan berupaya menghadirkan penampilan yang bagus agar sepak bola Maroko tidak jauh dari level teratas," kata Walid. (Espn/Marca/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya