Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Piala Asia FIBA: Australia Dikepung Tiga Penantang Gelar

Dhika Kusuma Winata
22/7/2022 16:42
Piala Asia FIBA: Australia Dikepung Tiga Penantang Gelar
Pebasket Australia Rhys Anthony Vague (kedua kiri)(ANTARA FOTO/Aditya Pradana P)

AJANG Piala Asia FIBA 2022 sampai di babak empat besar dan tiga negara bakal menantang mahkota juara bertahan Australia yakni Selandia Baru, Libanon dan Yordania.

Pada laga semifinal yang digelar Sabtu (23/7) di Istora GBK, Jakarta, Australia akan berhadapan dengan Selandia Baru sedangkan Yordania menantang Libanon.

Dari empat negara, hanya Australia yang sebelumnya pernah mencicipi gelar, sedangkan Selandia Baru, Yordania, dan Libanon akan bertarung demi sejarah meraih titel perdana.

"Semua di turnamen ini tim-tim bagus. Australia menampilkan permainan bagus, Yordania bangkit dengan kemenangan penting melawan Taiwan. Banyak tim bagus di turnamen ini dan banyak juga tim bagus yang sudah tersisih," kata pelatih Selandia Baru Pero Cameron.

Boomers, julukan Australia, berhasrat mempertahankan tahta mereka setelah mengandaskan perlawanan sengit dari Jepang di perempat final. 

Kemenangan itu membuat Australia belum terkalahkan dengan 10 kemenangan beruntun sejak debut di turnamen ini pada 2017 yang langsung sukses menyabet gelar juara.

Skuad Tall Blacks, julukan Selandia Baru, berhasil melewati ujian pada laga sengit yang sarat fisik melawan Korea Selatan di babak delapan besar.

Baca juga: Australia ke Semifinal FIBA Asia Cup Usai Atasi Jepang 99-85

Laga Boomers kontra Tall Blacks ini akan mengulang edisi 2017 ketika itu Selandia Baru takluk dari Australia 79-106. Meski tak akan mudah, Selandia Baru berhasrat untuk menjejakkan kaki ke final untuk kali pertama.

Laga semifinal lainnya antara Yordania dan Lebanon juga diperkirakan sengit karena keduanya berebut tiket final pertama dalam lebih dari satu dekade.

Yordania lolos ke semifinal berkat kemenangan penting atas juara tiga kali Iran. Center Yordania, Ahmad Al Dwairi, menegaskan bakal habis-habisan untuk bisa membawa timnya maju ke partai final.

Dwairi membawa motivasi besar untuk membuktikan diri setelah kehilangan ayahnya tahun lalu. Capaian terbaik Yordania sejauh ini menjadi runner up pada 2011.

"Ini belum selesai. Bagi saya, itu belum selesai. Tidak ada yang merayakannya (lolos ke semifinal), kami senang tapi ini belum selesai, kami akan berjuang sampai akhir," ujar Dwairi.

"Yang paling penting ini untuk keluarga saya, untuk istri saya. Kami menunda pernikahan kami untuk ini dan saya berterima kasih kepadanya," imbuhnya.

Sementara itu, Lebanon tembus ke semifinal berkat kemenangan bersejarah mengalahkan juara 16 kali Tiongkok untuk pertama kalinya sejak 1999. Libanon sejauh ini tiga kali menjadi runner up pada 2001, 2005, dan 2007.

"Kami sedang menulis sejarah untuk negara kami karena terakhir kali kami lolos ke semifinal pada 2009. (Yordania) mereka bermain sangat keras. Kami sangat menghormatinya dan kami harus siap. Ini akan menjadi pertarungan besar," tutur point guard Libanon Wael Arakji.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya