Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIDAK ada yang salah dengan pemberitaan pada situs www.pssi.org yang berjudul "Pecahnya Rekor 42 Tahun". Dalam pemberitaan itu juga diungkapkan bawah tokoh utama di balik kemenangan hebat Indonesia atas Kuwait dengan skor 2-1 adalah Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI.
Pernyataan itu diungkapkan Direktur Utama Bhayangkara FC, Agus Rumekso Carel. "Tidak ada yang salah dengan pemberitaan tersebut," tegasnya, Kamis (9/6).
Pria yang biasa dipanggil Agus Carel menyampaikan bahwa di semua aspek
kehidupan, pasti ada struktur organisasi yang tentunya memilki pemimpin
dalam organisasi tersebut, yaitu ketua umum. Begitupun dalam olahraga
sepak bola, dengan asosiasi resminya ialah PSSI, dan Iwan Bule, panggilan Iriawan, adalah Ketua Umum PSSI
"Setiap ada organisasi, saya rasa pasti punya yang namanya Ketua Umum
ya," ujar Agus Carel.
Dia menilai seorang Ketua Umum PSSI-lah yang bertanggung jawab dalam
mengurusi persepakbolaan Indonesia, maju dan mundurnya sepak bola
Indonesia.
"Itu tergantung bagaimana PSSI mengelola, dan PSSI tergantung bagaimana
performa dari Ketua Umum dalam memimpin. Ketua Umum PSSI itu adalah
pimpinan kita semua. Prestasi harus diapresiasi, karena Ketua Umum
adalah penanggung jawab sepak bola Indonesia, jadi tidak ada yang salah
menurut saya," Agus Carel menambahkan
Dalam berita tersebut sangat jelas, bahwa PSSI menyampaikan prestasi
kemajuan sepak bola Indonesia di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI, Iwan Bule. salah satu parameternya adalah menangnya Indonesia dengan
skor 2-1 melawan Kuwait.
Agus Carel menambahkan, bahwa masyarakat harus teliti, bahwa yang menulis berita tersebut adalah wartawan senior dan pengamat sepak bola. PSSI hanya memuatnya.
"Kita semua harus mengapresiasi. Juga apa salahnya jika PSSI memuat
berita yang di dalamnya menyampaikan prestasi Ketua Umumnya sendiri," tandasnya. (N-2)
Indra turut bahagia karena keputusan itu menyiratkan tenaga keduanya dibutuhkan klub masing-masing, Ezra di RKC Waalwijk (Belanda) dan Egy di Lechia Gdansk (Polandia).
Menurutnya, pertandingan itu gagal terealisasi karena Persebaya memiliki agenda lain.
Bima Sakti akan terlibat dalam program Garuda Select.
Fakhri diplot menjadi salah satu calon pelatih timnas U-19.
Ada 26 pemain yang merupakan pilihan Indra Sjafri.
Timnas U-22 akan lawan Bhayangkara FC dan Arema FC.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved