Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Djoko Pramono mengatakan empat lifter akan bersaing di Kejuaraan Dunia Junior di Heraklion, Yunani, 2-10 Mei sebelum bertolak ke SEA Games Hanoi, Vietnam.
Mereka adalah Windy Cantika Aisyah (kelas 49 kg), Najla Khoirunnisa (45 kg), dan Juliana Clarissa (55 kg) untuk sektor putri. Sementara satu lifter putra yakni, Rizki Juniansyah, akan tampil di kelas 73 kg.
"Kami tidak mau menjanjikan target muluk-muluk. Yang penting mereka tampil all-out, syukur-syukur mampu memecahkan rekor dunia," kata Djoko Pramono dalam keterangan tertulis, Rabu (27/4).
Baca juga: Jelang SEA Games Vietnam, Angkat Besi Berharap Ulangi Kesuksesan Tiga Tahun Lalu
Di sisi lain, Djoko Pramono bersyukur karena Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengabulkan permintaan PABSI untuk memberangkatkan 13 lifter untuk berlaga di SEA Games Hanoi, yang akan berlangsung pada 12-23 Mei.
"Ketatnya prosedur pengiriman atlet ke SEA Games berdasarkan pantauan tim review terhadap prestasi atlet di Vietnam nanti, kami berterima kasih telah mengabulkan permintaan kami dan semoga para atlet membalasnya dengan prestasi gemilang," lanjut Djoko Pramono.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyambut dengan tangan terbuka kehadiran kembali lifter Eko Yuli Irawan di Pelatnas PABSI.
"Eko Yuli Irawan merupakan bagian dari kami juga. Sebagai senior, Ia diharapkan mampu membimbing adik-adiknya di Pelatnas," kata Djoko Pramono.
Menyinggung soal peta persaingan di ajang SEA Games Hanoi, Djoko Pramono mengatakan pihaknya mewaspadai kemunculan kembali para lifter Thailand yang telah bebas dari sanksi doping, selain lifter tuan rumah Vietnam dan Filipina. (Ant/OL-1)
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach memastikan pihaknya tidak akan memberikan akreditasi kepada pejabat IWFyang terlibat dalam korupsi di tubuh IWF.
Dengan berolahraga, otot dalam tubuh dapat berkembang dan kerja massanya lebih meningkat.
Eko yang turun di kelas 61 kilogram menyumbang medali perunggu untuk Indonesia di Kejuaraan Asia setelah membukukan total angkatan 299 Kg (snatch 133 Kg dan clean and Jerk 166 kg).
Tidak makan dan minum dari fajar hingga terbenam matahari tidak menjadi alasan bagi peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu untuk tidak menjalani jadwal latihan pelatnas yang ketat.
Misi Eko memperbaiki total angkatan diketahui tidak akan berjalan dengan mudah. Pasalnya, dia baru beranjak pulih dari cedera pergelangan kaki.
Pada kejuaraan dunia itu, para atlet harus mampu melampaui target angkat beban seberat minimal 325kg untuk satu tiket Olimpiade di kelas 67kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved