Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
FORMULA 1 tidak akan lagi menyediakan waktu bagi para pembalap untuk berlutut menjelang balapan saat olahraga balap paling bergengsi itu mencari aksi lebih konkret untuk memerangi rasisme. Hal itu dikatakan CEO Stefano Domenicali kepada Sky Sports, dikutip Kamis (10/2).
F1 meluncurkan platform We Race As One untuk mempromosikan kesetaraan pada 2020, salah satunya dengan mengadakan seremoni kecil sebelum lomba di mana para pebalap berbaris di grid untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap inisiatif itu dengan gestur pilihan mereka.
"Saya rasa ini saatnya untuk beralih dari hanya sebuah gestur yang menghargai sesuatu yang sangat penting menjadi suatu rencana," kata Domenicali.
Baca juga: Tampil Sebagai Juara Bertahan, Verstappen tak Terbebani Jelang Balapan F1 2022
"Saya rasa gestur telah menjadi bahasa tubuh yang penting karena kami ingin selalu menghargai setiap orang. Tapi ini saatnya untuk maju ke depan dan melakukan aksi yang lain," lanjutnya.
Sejumlah pembalap memilih untuk berlutut, salah satu paling kentara adalah juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton yang sangat vokal menyuarakan isu-isu hak asasi manusia, kesetaraan ras dan lingkungan.
Sementara yang lain tetap memilih berdiri mengenakan kaus yang bertuliskan pesan dukungan untuk berbagai isu di seremoni yang disiarkan pralomba.
Brand We Race As One masih akan disiarkan sebelum lomba pada musim ini, demikian kata juru bicara F1.
Sedangkan wawancara Domenicali kepada Sky Sports bertepatan dengan pengumuman perpanjangan program beasiswa engineering dari F1 untuk kelompok-kelompok kurang terwakili hingga 2025.
Program yang diluncurkan tahun lalu itu telah mengirim 10 siswa belajar berbagai ilmu tekni di sejumlah universitas di Inggris Raya dan Italia.
Domenicali mengaku optimistis Hamilton akan lanjut balapan, setelah sang pembalap Inggris mengakhiri kebungkamannya yang nyaris dua bulan lamanya menyusul hasil kontroversial Grand Prix Abu Dhabi di mana ia kalah dalam perebutan gelar juara dunia melawan Max Verstappen.
Hamilton kembali tampil ke publik dengan mengunggah foto di media sosial pada Jumat (4/2).
"Saya melihat foto terakhir itu dan terlihat cahaya positif di wajah dan gesturnya," kata Domenicali.
"Saya rasa itu penting karena Lewis adalah aset yang luar biasa bukan hanya untuk olahraga ini tapi untuk dunia."
"Lewis memiliki kesempatan di depan matanya menjadi juara dunia delapan kali. Saya rasa baterainya akan terisi penuh untuk awal musim ini," imbuhnya.
Formula 1 musim ini akan dimulai pada 20 Maret di Bahrain. (Ant/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved