Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sprinter Marcell Jacobs Bantah Gunakan Doping di Olimpiade Tokyo

Mediaindonesia.com
10/8/2021 23:46
Sprinter Marcell Jacobs Bantah Gunakan Doping di Olimpiade Tokyo
Sprinter Italia Lamont Marcell Jacobs(AFP/Ina Fassbender)

PERAIH dua medali emas Olimpiade Tokyo 2020 asal Italia Lamont Marcell Jacobs membantah kabar yang menyebutkan bahwa dia menggunakan doping.

Pelari berusia 26 tahun itu justru bersikeras prestasi yang ia raih di ajang Olimpiade tersebut merupakan buah dari kegigihan dan kerja kerasnya selama ini.

Jacobs merupakan orang Italia pertama yang memenangi medali emas Olimpiade nomor lari 100 meter putra, dengan catatan waktu 9,80 detik di Olympic Stadium, Tokyo pada Minggu (1/8) lalu. Selain itu, ia juga menyabet medali emas dalam nomor estafet 4x100 meter putra.

Sayangnya, atas prestasinya tersebut, Jacobs malah dicurigai menggunakan doping.

Presiden Komite Olimpiade Italia sekaligus legenda atletik Giovanni Malago membantah keras kabar tersebut dan menyebutnya sebagai “kabar yang tidak menyenangkan.”

Baca juga : Ini Rekor Dunia yang Tercipa di Olimpiade Tokyo 2020

Akan tetapi, Jacobs dengan santai menanggapi kabar miring tersebut.

“Kabar kontroversial itu sama sekali tidak mempengaruhi saya. Saya tahu bahwa saya bisa sampai di sini karena kerja keras. Saya telah melalui banyak kekecewaan dan kekalahan, tetapi saya selalu bangkit dan terus berjalan ke depan. Kalau saya sudah sampai di titik ini (meraih medali emas), ini benar-benar hasil dari kerja keras. Mereka (media) boleh menulis apa saja yang mereka mau,” ujarnya.

Sementara itu, Jacobs mengaku sudah berpisah lama dengan mantan ahli gizinya, Giacomo Spazzini, setelah mendengar bahwa ia diduga sedang diselidiki terkait temuan zat peningkat performa.

"Ini adalah sesuatu yang sejujurnya, saya tidak terlibat, karena sejak pertama kali kami mendengar tentang kasus tersebut, kami langsung berhenti bekerja dengannya (Giacomo Spazzini),” ungkap Jacobs.

"Tapi kami tidak khawatir, sebenarnya orang itu terlibat dalam situasi yang bukan salahnya. Lagi pula, pada akhirnya dia tidak dianggap bersalah, jadi kami santai saja,” pungkas Jacobs. (Ant/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya