Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PANITIA Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua meminta masyarakat di wilayahnya tidak terprovokasi polemik mengenai penunjukan duta dan ikon event empat tahunan itu. Ketua Harian PB PON Papua Yunus Wonda mengatakan dalam penunjukan duta dan ikon PON sudah ada keterwakilan Papua yang diangkat.
Hal ini diungkapkan Yunus terkait penunjukkan artis Nagita Slavina sebagai ikon PON Papua. Penunjukkan istri Raffi Ahmad itu menulai polemik karena dinilai tidak mewakili warga Papua. "Boaz Sollosa merupakan keterwakilan orang Papua yang sudah kami angkat," katanya.
Menurut Yunus, PON memang dilaksanakan di Papua. Namun ada warna nusantara yang ingin ditampilkan dalam penyelenggaraan event olahraga nasional tersebut.
"Perlu diketahui, dalam acara pembukaan dan penutupan PON XX sekitar 80 persen anak-anak Papua juga akan mengisi acara tersebut," katanya menambahkan.
Lebih lanjut Yunus mengakui PON XX merupakan event Papua. Meski demikian harus tetap melibatkan banyak pihak dan kalangan. "Saya pikir tidak perlu berpolemik, namun harus menyiapkan diri untuk menyambut PON," katanya menegaskan. (Ant/OL-15)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved