Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
DILAHIRKAN dalam keluarga yang memiliki karier gemilang di bidang olahraga membuat petenis Yunani Stefanos Tsitsipas terinspirasi untuk mengklaim gelar pertamanya di Monte Carlo Masters 2021, Minggu (19/4).
Sergei Salnikov, yang merupakan pemain timnas sepak bola Uni Soviet yang meraih medali emas di Olimpiade Melbourne pada 1956, adalah kakek Tsitsipas. Adapun Julia Salnikova, yang merupakan mantan petenis profesional, merupakan ibu petenis Yunani itu.
Merebut gelar Monte Carlo Masters 2021, dengan menekuk petenis Rusia Andrey Rublev 6-3 dan 6-3, Tsitsipas itu mengikuti jejak ibunya yang 30 tahun lalu mengklaim gelar junior di Monte Carlo Country Club.
Baca juga: Federer akan Tampil di Prancis Terbuka
"Ini luar biasa. Pertama kali saya berjalan di Monte Carlo Country Club adalah bersama ibu saya. Saya rasa, saat itu, saya masih berusia enam tahun. Dia menunjukkan kepada saya namanya berada di sana. Saya ingat saat melihatnya pertama kali dan saat itu saya tercengang," ucap Tsitsipas dikutip dari ATP Tour, Senin (19/4).
Disebutkan oleh Tsitsipas, kenangan manis itu muncul di benaknya saat ia berlaga di partai semifinal Monte Caro Masters. Saat itu, ia langsung berambisi mengklaim gelarnya di Monte Carlo untuk dapat bersanding bersama ibunya.
"Saya tidak memikirkannya di awal turnamen, tapi itu muncul di benak saya ketika saya bermain di semifinal," tuturnya.
"Saya berpikir bahwa akan sangat keren dapat bersanding di sini bersamanya, dari situlah ambisi merebut gelar itu berasal. Saya merasa ada banyak sekali keinginan untuk menampilkan permainan terbaik agar bisa bersanding bersama ibu saya di Monte Carlo," terangnya.
"Dan gelar ini saya persembahkan untuk pelatih saya dan juga ibu saya karena dia mendorong saya untuk dapat membidiknya," sebut Tsitsipas.
Dalam perjalananya merebur gelar juara, Tsitsipas sukses mempertahankan fokusnya sepanjang turnamen. Dia bahkan mampu menyabet gelar ATP Masters 1000 pertamanya itu tanpa kehilangan satu set pun. Tsitsipas pun berbagi rahasianya.
"Pernapasan adalah sesuatu yang telah saya fokuskan selama beberapa bulan terakhir dengan psikolog saya. Saya menemukan bahwa pernapasan sangat penting saat saya tampil atau bermain. Pernapasan membantu saya mengendalikan diri dan memiliki kendali penuh atas apa yang saya lakukan di lapangan," ungkap Tsitsipas.
"Saat Anda bernapas dengan baik, saya merasa permainan Anda mampu mencapai puncak," imbuhnya.
Adapun atas kemenangan ini Tsitsipas berhasil meningkatkan rekor head to headnya dengan Rublev menjadi unggul 4-3. Tsitsipas kalah dalam pertandingan sebelumnya melawan Rublev di Turnamen Tenis Dunia bulan lalu di Rotterdam.
Tetapi kemenangannga di Monte Carlo menandai kemenangan kedua berturut-turutnya di lapangan tanah liat, setelah sebelumnya Tsitsipas menekuk Rublev dua set langsung di perempat final Roland Garros tahun lalu. (ATPtour/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved