Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
BALAP sepeda Tour de France bakal start di Nice, Prancis, akhir pekan ini. Protokol kesehatan yang ketat menjadi kunci dari kesuksesan kompetisi edisi ke-107 pada tahun ini.
Keberadaan penonton akan diatur, terutama di area keberangkatan dan kedatangan, sesuai dengan aturan yang diterbitkan otoritas. Penggemar dan pengendara harus menjaga jarak serta mengenakan masker setiap saat.
Para pembalap akan dites enam dan tiga hari jelang sebelum Grand Depart di Nice. Setiap individu yang terbukti positif selama lomba akan diisolasi, sementara kontak antara tim dan rombongan tur, termasuk media, fan, dan penyelenggara, akan dibatasi.
Penyelenggara telah memperingatkan tim bahwa mereka harus meninggalkan lomba jika dua atau lebih anggotanya positif covid-19 atau menunjukkan gejala.
Direktur Medis Union Cycliste Internationale (UCI) Xavier Bigard mengatakan kontak antarpembalap dan penonton akan dibatasi, dari tandatangan pembalap ke penggemar pada upacara penghargaan hingga aktivitas media.
“Kami merancang konsep protokol keselamatan. Setiap tim harus membuat dan memelihara pelindung di sekelilingnya untuk menghindari kontak dengan orang luar yang keadaan kesehatannya tidak dapat dijamin,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Tour de France Christian Prudhomme menyatakan sejumlah penggemar akan diizinkan menyaksikan langsung ajang balap sepeda ternama itu.
“Ya, publik akan diberikan akses untuk menonton Tour de France,” kata Prudhomme kepada AFP. “Akan tetapi, akan ada area pengecekan di start dan finis karena adanya kebijakan pemerintah soal pembatasan jumlah penonton, yakni maksimal hingga 5.000 orang,” sambung dia. (Mal/BBC/Ant/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved