Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PETENIS nomor satu dunia Novak Djokovic mengungkapkan ambisinya mendekati rekor 20 gelar Grand Slam milik Roger Federer menjadi salah satu alasan baginya untuk terbang ke New York dan tampil di Amerika Serikat (AS) Terbuka meski ada ancaman pandemi covid-19.
Djokovic mengaku tidak ingin melewatkan kesempatan merebut gelar AS Terbuka terlebih Federer tidak akan berpartisipasi di Flushing Meadows
tahun ini karena masih dalam masa pemulihan pascaoperasi lutut.
Peluang Djokovic memperoleh gelar Grand Slam ke-18-nya di AS Terbuka pun tampaknya semakin besar karena petenis nomor dua dunia sekaligus sang juara bertahan Rafael Nadal memutuskan mundur lantaran khawatir dengan penyebaran covid-19 di AS.
Baca juga: Dua Petenis Dicoret dari Western dan Southern Terbuka
"Saya tidak bisa bilang itu menjadi alasan utama saya berada di sini, tapi itu salah satunya," kata Djokovic kepada The New York Times, Kamis (20/8).
"Saya harus memikirkan diri sendiri dan kesehatan saya, juga mempertimbangkan kondisi apakah tim saya juga akan baik-baik saja di sini. Saya juga sebagai petenis top merasa bertanggung jawab berada di sini agar olahraga kami bisa terus berjalan."
"Saya ingin bermain. Itulah kenapa saya di sini. Saya pribadi tidak begitu takut berada di situasi yang berisiko dan mengancam kesehatan saya. Jika saya merasa demikian, saya tidak akan mungkin ada di sini," lanjut petenis Serbia itu.
Djokovic sempat menjadi sasaran kritik ketika mengadakan turnamen eksebisi Adria Tour di Serbia dan Kroasia, Juni lalu, yang membuat sejumlah petenis dan staf, termasuk dirinya, terinfeksi covid-19.
"Saya tidak merasa telah melakukan hal buruk. Tapi saya merasa kasihan dengan orang-orang yang terinfeksi," tutur petenis 33 tahun itu.
Sebelum berlaga di AS Terbuka, Djokovic akan terlebih dahulu bermain di Western & Southern Open yang merupakan turnamen pemanasan sebelum AS Terbuka dimulai pada 31 Agustus. (Ant/OL-1)
JUARA AS Terbuka Aryna Sabalenka menjadi petenis nomor satu dunia menggusur Iga Swiatek yang sebelumnya menempati posisi puncak.
Tahun ini, Coco Gauff belum mencapai final lagi setelah mempertahankan gelarnya di Auckland, Januari lalu.
Kali ini, ia akan tampil bersama petenis nomor 1 dunia Iga Swiatek, runner-up AS Terbuka, Jessica Pegula, dan Elena Rybakina.
Kemenangan Jannik Sinner di AS Terbuka terjadi 19 hari setelah dia dinyatakan tidak bersalah meski dua kali dinyatakan positif zat terlarang dalam tubuhnya, Maret lalu.
Aryna Sabalenka sukses menjadi juara di AS Terbuka 2024 usai mengandaskan wakil tuan rumah Jessica Pegula 7-5 dan 7-5 pada partai final di New York, Minggu (8/9) WIB.
Sabalenka yang merupakan petenis nomor dua dunia menang 7-5 dan 7-5 untuk menambah gelar AS Terbuka ke dalam kemenangan beruntun di Australia Terbuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved