Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
TANPA diketahui oleh pers, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bertemu dengan Direktur Pelaksana Dorna Sports SL--pemegang hak siar Moto-GP--Javier Alonso di luar kompleks Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Pertemuan rahasia itu menghasilkan keputusan bahwa Indonesia tetap diberikan kesempatan untuk menjadi tuan rumah balapan motor paling bergengsi itu.
Bahkan ketertarikan Dorna untuk menyelenggarakan seri balapan di Indonesia terlihat sangat besar karena kelonggaran yang diberikan.
Bila tidak bisa menyiapkan sejumlah persyaratan, Indonesia yang dijadwalkan jadi salah satu seri balapan pada 2017, keikutsertaannya dapat diundur dalam kalender balap pada 2018.
"Kalau Indonesia mampu, slot tuan rumah Moto-GP 2017 tetap diberikan. Semuanya dikembalikan ke kemampuan Indonesia. Jika memang harus mundur ke 2018, jangan diberitahukan secara mendadak. Indonesia juga tidak perlu melewati proses bidding," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto mengenai hasil pertemuan tersebut.
Proses masuknya Indonesia ke kalender balap Moto-GP pada 2017 mengalami tarik-menarik setelah Menpora menandatangani letter of intent (LoI) pada November 2015 yang menjadi komitmen awal pemerintah Indonesia menggelar balapan motor 1.000 cc itu.
Namun, pihak Sirkuit Internasional Sentul yang ditunjuk sebagai arena tidak kunjung menyerahkan masterplan (rencana induk) yang diminta sesuai dengan format baku.
Setelah Moto-GP di Indonesia hampir gagal terselenggara, pertemuan dengan Alonso menjadi sinyal ketertarikan kuat Dorna.
Namun, untuk bisa tetap menggelar balapan pada 2017, Indonesia mesti bisa menentukan tempat sirkuit balap yang akan digunakan hingga Juni mendatang.
Bola panas itu membuat sejumlah daerah, seperti Palembang, Sumatra Selatan, mengajukan diri menjadi tuan rumah.
Menpora pun sempat melontarkan dua opsi, "Pertama, kami menunggu pihak-pihak yang merencanakan membangun sirkuit baru. Jika sampai Juni tidak ada perkembangan, kami tidak bisa mengandalkan sirkuit baru. Kedua, penggunaan sirkuit yang sudah ada, tapi tidak menggunakan dana APBN untuk penyempurnaan infrastrukturnya," kata Imam.
Belakangan, Dorna berkirim surat elektronik melalui Ikatan Motorsport Indonesia (IMI) bahwa mereka masih tertarik dengan opsi sirkuit jalanan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK).
Surat dari Dorna itu pun mengerucutkan opsi sirkuit penyelenggara Moto-GP di Indonesia menjadi dua pilihan, kawasan GBK atau Sentul.
Kemenpora pun menunggu detail penyempurnaan sirkuit dari Sentul jika ingin menyelenggarakan Moto-GP.
Pembalap Indonesia
Sekretaris Jenderal IMI Jeffrey JP mengatakan pihaknya juga masih menunggu keputusan Kemenpora untuk menentukan sirkuit yang akan digunakan.
Pekan lalu, IMI berkirim surat kepada Menpora untuk menjembatani Sentul yang berencana merenovasi sirkuit bila ada jaminan dari sisi komersial Moto-GP dari pihak pemerintah.
"Kami hanya sebagai fasilitator, tapi tidak mengintervensi keputusan yang nanti akan dikeluarkan Kemenpora mengenai tempat yang akan dipilih sebagai sirkuit. Kami melihat penyelenggaraan Moto-GP ini peluang besar bagi Indonesia," kata Jeffrey kepada Media Indonesia.
Di samping menjadi fasilitator, IMI juga akan mendorong pembalap motor Indonesia untuk bisa berlaga di balapan Moto-GP.
Tahun ini, menurut Jeffrey, ada sejumlah pembalap yang berlaga di balapan Moto2 Eropa yang menjadi tangga menuju Moto2 seri dunia. Moto2 merupakan ajang balap di bawah Moto-GP.
"Misalnya saja Ali Adrian, dia bahkan bisa mendapatkan wild card ke Moto2 seri dunia. Kami sangat berharap momentum Moto-GP di Indonesia juga bisa menjadi motivasi pembalap Indonesia untuk tampil di Moto-GP. Di tingkat lokal, kami juga terus mengembangkan seri balap motor nasional," tandasnya. (Gnr/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved