Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PENGURUS Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berkoordinasi dengan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) ihwal protokol kesehatan untuk atlet dalam berlatih dan mengikuti turnamen di fase kenormalan baru.
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto mengatakan, pihaknya telah diminta Komite Olimpiade Indonesia soal rekomendasi dari BWF untuk menyusun protokol kesehatan atlet.
“Kami masing-masih cabang olahraga diminta untuk dapat arahan dari federasi internasional, kami dari PBSI minta ke BWF soal dari persiapan apa saja, lalu pelaksanaan prtokolnya bagaimana,” kata Budiharto saat dihubungi, Senin (8/6).
Budiharto mengatakan, BWF akan memutuskan resmi soal protokol kesehatan atlet pada 3 Juli 2020 nanti. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi agar bisa segera menyerahkan rekomendasi ke Komite Olimpiade Indonesia.
Saat ini, kata dia, atlet Pelatanas yang menghuni asrama di Cipayung, Jakarta Timur sudah membuat protokol kesehatan dalam menjalankan latihan.
“Kami kan lakukan karantina atlet, mereka rutin cek suhu, kemudian kami juga telah melakukan tes covid-19 untuk para atlet, pelatih dan juga karyawan di (asrama) Cipayung,” jelasnya.
Di lain sisi, kata dia, protokol kesehatan yang akan dibuat BWF akan jadi acuan dimulainya turnamen internasional setelah ditunda karena pandemi covid-19. Dalam rilis jadwal terbarunya, BWF menjadwalkan turnamen dimulai pada Agustus 2020.
Turnamen level Super 100, Hyderabad Open di India akan jadi pembuka yakni pada 11-16 Agustus 2020. Sementara untuk Indonesia Open dijadwalkan oada 17-22 November 2020.
“Sekarang kami masih tunggu protokol kesehatan dari BWF. Atlet kami juga saat ini sudah ditingkatkan intensitas latihannya. Misalnya sebelumnya 50%, saat ini sudah 60% sampai 70%,” pungkasnya. (OL-8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved