Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) kembali mewacanakan mengubah format skor pertandingan dari 21x3 gim (best of three) menjadi 11x5 gim. Pada BWF Annual General Meeting (AGM) 2018 di Thailand lalu, wacana itu mendapat penolakan dari mayoritas negara anggota.
Wacana itu pun kembali disampaikan Presiden BWF Poul-Erick Hoyer dalam sebuah acara di televisi pemerintah Denmark, TV2 Denmark. Hoyer mengaku masih menginginkan perubahan format skor tersebut.
Perubahan itu, kata Hoyer, menjadi langkah yang diambil untuk memastikan bahwa bulu tangkis dapat mengimbangi cabang olahraga lain di tingkat internasional.
Baca Juga: Korona Meluas, BWF Tunda Semua Turnamen Bulu Tangkis
“Ada satu hal pasti yang membuat saya ingin mengubah sistem skor. Saya pikir kami menjadi terlalu konservatif. Kami stagnan,” kata Hoyer dilansir dari The Star, Minggu (19/4).
Format 21x3 yang dipakai saat ini telah digunakan sejak diperkenalkan pada 2006 untuk menggantikan format 15x3. BWF pun telah mencoba gagasan itu dan bereksperimen dengan format skor 11x5 pada turnamen tingkat bawah pada 2004.
Namun, gagasan itu mendapat penolakan dari mayoritas negara anggota pada AGM 2018 di Bangkok, Thailand. Usulan Hayer mendapat dukungan 129 suara, tetapi belum mencapai dua per tiga suara yakni 168.
“Saya butuh dua per tiga suara mayoritas untuk melakukannya. Saya sebenarnya mendapat dukungan dari beberapa negara, tetapi masih belum mencukupi,” kata Hoyer.
Baca Juga: BWF Umumkan Regulasi Baru Turnamen Bulu Tangkis Dunia
Selain anggota federasi, penolakan juga datang dari para pemain seperti Viktor Axelsen (Denmark) dan Lin Dan (Tiongkok). “Aku tidak suka (wacana) itu. Saya tidak berpikir membuat perubahan seperti ini bagus untuk permainan. Tidak ada yang salah dengan sistem saat ini,” kata Lin Dan.
Sekjen Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Achmad Budiharto mengatakan, wacana itu telah mendapat penolakan termasuk PBSI pada AGM 2018 di Thailand.
“Sikap kami sampai sekarang masih sama ya. Nanti kami coba tanyakan lagi ke para pemain dan pelatih,” jelas Budiharto. (Mal/Thestar/OL-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved