Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Delvin Felliciano Jatuh Cinta kepada Polo Air

Budi Ernanto
01/12/2019 23:39
Delvin Felliciano Jatuh Cinta kepada Polo Air
Timnas polo air putra melakukan selebrasi seusai dipastikan meraih medali emas SEA Games 2019 di New Clark City Aquatic Center, Filipina(MI/ Budi Ernanto)

BAGI Delvin Felliciano, awalnyaia tidak tertarik menjadi atlet polo air. Peraih medali emas polo air putra di SEA Games 2019 itu hanya suka berenang sejak kecil. Namun, ketika masuk bangku SMP, Delvin diajak kakaknya untuk mencoba polo air. Dari yang awalnya tidak serius, Delvin malah jatuh hati pada olahraga tersebut.

"Berenang juga awalnya hanya olahraga. Masuk klub renang kemudian coba polo air. Ya dari pada main keluar rumah enggak jelas," kata Delvin yang kini berusia 27 tahun saat ditemui di Manila, Minggu (1/12).

Menurut Delvin ternyata bermain polo air lebih menyenangkan dibanding berenang. Apalagi jika ikut kejuaraan. Delvin merasa dia tidak sendirian setiap kali bertanding. "Kalah tidak sendiri, menang sama-sama, dapat hadiah dan dikalungi medali juga sama satu tim. Dari situ saya baru tahu bahwa itu lah yang menyenangkan dari polo air," tandasnya.

 

Baca juga: Lisa Setiawati Menangis Dapat Perak

 

 

Hingga akhirnya menjadi bagian dari timnas polo air putra Indonesia, Delvin mengaku punya ambisi untuk bisa menjadi juara. Pasalnya, Indonesia di setiap turnamen polo air selalu jadi yang nomor dua di Asia Tenggara setelah Singapura.

Menurut Delvin, situasi itu membuat dirinya lelah. "Saya lelah kita (Indonesia) selalu nomor dua. Pingin rasanya jadi nomor satu. Pingin rasanya berdiri di podium pertama dan akhirnya terwujud juga di SEA Games kali ini," tutur Delvin.

Atlet asal Jakarta itu mengatakan dirinya telah mati-matian untuk meningkatkan kemampuan bermain di kolam. Terlebih dia memiliki peran sebagai center yang kerap ada di dekat gawang lawan. Namun, rupanya menjadi center bukan berarti harus selalu menyerang.

Delvin mengatakan sebagai center juga harus memikirkan cara untuk bertahan. Oleh pelatih asing asal Serbia, yaitu Milos Sakovic, Delvin terus belajar untuk bisa memahami polo air sepenuhnya. Dia memperbaiki cara dasar bermain polo air dan cara menerapkan strategi.

Sekarang, gelar yang didapat Delvin dan rekan-rekannya diharapkan dapat dipertahankan di ajang yang sama pada tahun-tahun berikutnya. "Gelar ini saya persembahkan untuk negara, keluarga, dan siapa saja yang sudah memberikan dukungan untuk saya," kata Delvin. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya