Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MUNCULNYA nama Marciano Norman sebagai calon tunggal Ketua Umum KONI 2019-2023 dianggap tak menyalahi aturan. Aturan dan persyaratan yang ada memang memungkinkan hal itu terjadi.
Marciano dianggap telah memenuhi persyaratan yang ada dalam Keputusan Rapat Anggota KONI Tahun 2019 dan sesuai dengan Pasal 32 ayat 5 huruf (g) Anggaran Dasar KONI serta Keputusan Ketua umum KONI Pusat Nomor 4B. Sebaliknya calon lain, Mudai Madang tak mampu memenuhi semua persyaratan yang ada.
Peter Layardi, Ketua Umum PTMSI menyatakan dalam pencalonan Ketua Umum KONI pada Musornas KONI 2 Juli 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, sudah dibentuk Tim Panjaringan dan Penyaringan (TPP). Menurutnya soal pencalonan ini sudah ada aturan yang dibuat.
"Bahkan aturan itu sudah disosialisasikan sejak lama. Jadi tidak ada alasan lagi, kalau sampai seorang calon tidak bisa memenuhi syarat minimal itu. Nah, kalau sampai gagal, berarti dia kurang siap atau bisa saja persiapannya tidak matang," ungkap Peter, Sabtu (29/6).
Bagi Peter, tidak sepantasnya ada pihak-pihak yang tetap memaksakan diri untuk diadakan pemilihan ketua umum nanti. "Ibaratnya Pilpres lalu, jika ada calon yang memenuhi persyaratan minimal dukungan partai tentu tak boleh mencalonkan diri. Dalam hal ini di KONI pun sama, jika tak ada syarat minimal maka harus berbesar hati menerima kenyataan tidak lolos,” tutur Peter.
Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Kurash Indonesia (PB Ferkushi) Mayjen TNI Hafil Fuddin, mempunyai pendapat yang sama. "Peraturan dan aturan yang sudah disepakati bersama harusnya menjadi panglima bagi kita dalam berorganisasi. Jadi mari kita tegakkan aturan yang ada itu,” ujar Hafil Fuddin.
Apalagi aturan dalam pencalonan Ketua Umum KONI kali ini sudah disepakati dan ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). “Jadi mari kita taat aturan yang ada. Kalau sampai aturan yang sudah ada ini dilanggar, maka ke depan pasti akan ada gangguan-gangguan lagi dan tentunya tidak baik bagi olahraga nasional," ujar Hafil.
Di sisi lain, Edi Nurinda Wakil Sekjen Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) menegaskan mendukung penuh Musornas KONI mendatang.
"Pada prinsipnya kami ini netral, meskipun kami juga punya hak suara di Musornas nanti. Pasalnya kami adalah organisasi fungsional yang notabene perwakilan dari pemerintah. Siapa pun yang terpilih nanti tentu akan kami dukung. Intinya seperti itu,” ujar Edi. (RO/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved